| dc.description.abstract | People with diabetes mellitus have the potential to get wound that are difficult to heal, which are called diabetic ulcers. Patch Silver Nanoparticle and Chitosan with Cellulose Nanofiber Carriers (SNCCN) containing chitosan have wound healing activity and silver nanoparticles are strong antimicrobials. The purpose of this study was to determine the effect of SNCCN patches on excision wound healing in hyperglycemic rats.
Patch SNCCN was obtained by varying the concentration ratio of silver nanoparticles chitosan with cellulose nanofibers , namely 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, and 0:10. Then an antibacterial test was carried out to get the best concentration ratio using Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The best SNCCN patches were carried out by patch characteristics test, test for the effect of excision wound healing in hyperglycemic rats induced by Streptozotocin 55 mg/kgBW intraperitoneally, observation of histopathological features, and calculation of Platelet Derived Growth Factor (PDGF) BB expression scores for excision wounds of hyperglycemic rats with a negative control (Cellulose Nanofiber Patch) and a positive control (Bioplacenton®). Statistical analysis was performed using one-way ANOVA at the 95% confidence level and continued with Tukey's test,
The results of antibacterial testing showed that the SNCCN patch with a concentration ratio of 1:9 had an antibacterial activity with the best inhibition zone against Staphylococcus aureus (13.8 mm) and Escherichia coli (12.5 mm). The results of the patch characteristics were thickness (0.20 mm), pH (7), weight uniformity (250.66±1.154 mg), and moisture content (1.98±0.028%), respectively. The SNCCN patch 1:9 can heal the excision wound of hyperglycemic mice by increasing the percentage reduction in the wound. The SNCCN patch 1:9 gave a significant difference to positive and negative controls (p<0.05) of 69±2.449%. The SNCCN patch affected the histopathological features of the skin in excised wounds in hyperglycemic rats, with the number of fibroblasts on days 3, 7, and 15 of 44.2±9.679; 76.2±6.534; 52.2±8.642 cells/field, increased epithelialization on days 3, 7, and 15 amounted to 31.19±2.101; 54.35±6.612; 108.9±9.184 μm. SNCCN patch 1:9 can increase PDGF BB expression in excision wounds of hyperglycemic rats on days 3, 7, and 15 with the total expression of 127.2±11.52; 144±9.77; 163.8±12.76 cells/field.
The conclusion of this study is that the SNCCN patch 1:9 can heal excision wounds in hyperglycemic rats and affect the histopathological features of excised wounds in hyperglycemic rats by increasing the number of fibroblasts and epithelialization, as well as increasing the expression of the PDGF BB growth factor that plays a role in wound healing. | en_US |
| dc.description.abstract | Penderita diabetes melitus sangat berpotensi mengalami luka yang sulit disembuhkan yang disebut dengan ulkus diabetik. Patch Nanopartikel Perak Kitosan dengan Pembawa Nanoserat Selulosa (NPKNS) dengan kandungan kitosan memiliki aktifitas penyembuhan luka serta nanopartikel perak sebagai antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek patch NPKNS terhadap penyembuhan luka eksisi pada tikus hiperglikemia.
Patch NPKNS diperoleh dengan variasi perbandingan konsentrasi nanopartikel perak kitosan dengan nanoserat selulosa yaitu 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, dan 0:10. Dilakukan uji antibakteri untuk mendapatkan perbandingan konsentrasi terbaik menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Patch NPKNS dengan aktivitas antibakteri terbaik dilakukan uji karakteristik patch, uji pengaruh penyembuhan luka eksisi tikus hiperglikemia yang telah diinduksi Streptozotocin 55 mg/kgBB secara intraperitoneal, pengamatan gambaran histopatologi, dan penghitungan skor ekspresi Platelet Derived Growth Factor (PDGF) BB luka eksisi tikus hiperglikemia dengan pembanding kontrol negatif (Patch Nanoserat Selulosa) dan kontrol positif (Bioplacenton® Gel). Dilakukan analisis statistik dengan menggunakan one way ANOVA pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Tukey.
Hasil pengujian antibakteri menunjukkan patch NPKNS dengan perbandingan konsentrasi 1:9 memiliki aktifitas antibakteri dengan zona hambat terbaik terhadap Staphylococcus aureus (13,8 mm) dan Escherichia coli (12,5 mm). Hasil karakteristi patch berturut-turut adalah ketebalan (0,20 mm), pH (7), keseragaman bobot (250,66 ± 1,154 mg), dan kandungan kelembaban (1,98 ± 0,028 %). Patch NPKNS 1:9 dapat menyembuhkan luka eksisi tikus hiperglikemia dengan meningkatkan persen pengurangan luka. Pemberian patch NPKNS 1:9 memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kontrol positif dan negatif (p<0,05) sebesar 69 ± 2,449 %. Patch NPKNS 1:9 berpengaruh terhadap gambaran histopatologi kulit pada luka eksisi pada tikus hiperglikemia, dengan jumlah fibroblas pada hari ke-3, 7, dan 15 sebesar 44,2±9,679; 76,2±6,534; 52,2±8,642 sel/lapang, peningkatan epitelisasi pada hari ke-3, 7, dan 15 sebesar 31,19±2,101; 54,35±6,612; 108,9±9,184 μm. Patch NPKNS 1:9 dapat meningkatkan ekspresi PDGF BB pada luka eksisi tikus hiperglikemia pada hari ke-3, 7, dan 15 dengan jumlah ekspresi sebesar 127,2±11,52; 144±9,77; 163,8±12,76 sel/lapang.
Kesimpulan penelitian ini bahwa patch NPKNS 1:9 dapat menyembuhkan luka eksisi pada tikus hiperglikemia dan berpengaruh terhadap gambaran histopatologi pada luka eksisi tikus hiperglikemia dengan meningkatkan jumlah fibroblas dan epitelisasi, serta meningkatkan ekspresi faktor pertumbuhan PDGF BB yang berperan dalam penyembuhan luka. | en_US |
