Studi Penurunan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dari Gas Buang Kendaraan Bermotor Menggunakan Tanaman Sirih Gading (Epipremnum aureum)

Abstract

Motor vehicles are the biggest source of air pollution in urban areas, as well as indoor air pollution, where the source of pollution in several buildings/places such as indoor parking comes from motorized vehicle activities. Air pollution from transportation pollutant sources in Indonesia is the most dangerous and dominant. One of the polluting gases that comes from motor vehicle exhaust is Carbon Monoxide (CO). Carbon monoxide (CO) is one of the polluting gases that are harmful to humans. Temperature can be able high concentrations of carbon monoxide (CO), if the temperature increases, then Carbon Monoxide (CO) also increases. To reduce the concentration of carbon monoxide (CO), it can be done by putting plants. One of the plants that has the ability to absorb pollutant gases is the Golden Pothos (Epipremnum aureum). The purpose of this study was to determine the effect of the Golden Pothos and variations in the length of exposure to the concentration of carbon monoxide (CO) in the Test Room and to determine the effect of temperature on Carbon Monoxide (CO) in the Test Room. In this study, it was carried out in 2 closed rooms measuring 1 m x 1 m x 1 m and was then called the Test Room. The exhaust gas used comes from motor vehicle exhaust gases. Exposure of exhaust gases to the Golden Pothos (Epipremnum aureum) for 13 minutes and 30 minutes by placing 1 pot of Golden Pothos and 2 pots of Golden Pothos in each Test Room, then measurements were made every 12 hours for 7 days. The preliminary condition of the test room at exposure (T0) contains Goldon Photos (Epipremnum aureum) and vehicle exhaust emissions in a predetermined period of time of 13 minutes and 30 minutes. Then measurement of CO levels is taken. The results showed that Golden Pothos were able to reduce the concentration of carbon monoxide (CO) in each Test Room. Decreased CO concentration in the test room with 1 plant and exposure time of 13 minutes by 0.93% per hour, in the test room with 1 plant and 30 minutes exposure time by 0.83% per hour, in the test room with 2 plants and exposure time of 13 minutes by 2.08% per hour, test room with 2 plants and exposure time of 30 minutes by 1.67% per hour. The more plants placed in the test room, the faster the CO concentration decreases. The relationship between temperature and the concentration of carbon monoxide exhaust motor vehicles is carbon monoxide (CO) in the test room is very strong. Based on the results of the correlation test, the correlation value in the Test Room is 0.81-0.96.

Kendaraan bermotor merupakan sumber terbesar pencemaran udara di perkotaan, begitu pula dengan pencemaran udara dalam ruangan, dimana sumber pencemaran beberapa gedung/tempat seperti parkiran indoor berasal dari aktivitas kendaraan bermotor. Salah satu gas pencemar yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor adalah Karbon Monoksida (CO). Karbon Monoksida (CO) merupakan salah satu gas pencemar yang berbahaya bagi manusia. Suhu mempengaruhi konsentrasi karbon monoksida (CO), apabila suhu mengalami meningkat, maka Karbon Monoksida (CO) juga meningkat. Untuk mengurangi konsentrasi karbon monoksida (CO), dapat dilakukan dengan meletakkan tanaman. Pada penelitian tanaman yang digunakan adalah Tanaman Sirih Gading (Epipremnum aureum). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanaman sirih Gading dan variasi lama waktu pemaparan terhadap konsentrasi karbon monoksida (CO) dalam Ruang Uji serta untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap Karbon Monoksida (CO) dalam Ruang Uji. Pada penelitian ini dilakukan dalam 2 buah ruangan tertutup yang berukuran 1 m x 1 m x 1 m dan kemudian disebut Ruang Uji. Gas Buang yang digunakan berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Pemaparan gas buang pada Tanaman Sirih Gading (Epipremnum aureum)selama 13 menit dan 30 menit dengan meletakkan 1 pot Tanaman Sirih Gading dan 2 pot Tanaman Sirih Gading pada masing-masing Ruang Uji, kemudian dilakukan pengukuran setiap 12 jam selama 7 hari. Kondisi awal ruang uji pada pemaparan (T0) berisikan tanaman sirih gading (Epipremnum aureum) dan emisi gas buang kendaraan pada periode waktu yang telah ditentukan yaitu 13 menit dan 30 menit. Kemudian dilakukan pengukuran kadar CO.Tanaman Sirih gading mampu menurunkan konsentrasi karbon monoksida (CO) pada Ruang Uji. Penurunan konsentrasi CO pada ruang uji dengan 1 tanaman dan waktu pemaparan 13 menit sebesar 0,93% per jam, pada ruang uji dengan 1 tanaman dan waktu pemaparan 30 menit sebesar 0,83% per jam, pada ruang uji dengan 2 tanaman dan waktu pemaparan 13 menit sebesar 2,08 % per jam, ruang uji dengan 2 tanaman dan waktu pemaparan 30 menit sebesar 1,67% per jam. Semakin banyak tanaman yang diletakkan pada ruang uji, maka konsentrasi CO semakin cepat menurun. Hubungan antara suhu dengan konsentrasi Karbon Monoksida buang kendaraan bermotor adalah Karbon Monoksida (CO) di dalam Ruang Uji adalah sangat kuat. Berdasarkan hasil uji korelasi, nilai korelasi pada Ruang Uji sebesar 0,81-0,96.