Peran Perempuan Hari Ini (PHI) dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender

Abstract

The title of this research is The Role of Perempuan Hari Ini (PHI) in Realizing Gender Equality. This researcher wants to see how the role of Perempuan Hari Ini (PHI) in expressing through gender and how to implement the vision of women in realizing gender. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. This method aims to reveal events or phenomena and circumstances that occur with facts and describe data related to the current situation in society. This research was conducted by interviewing 10 informants, 6 key informants and 4 additional informants. The results of this study are Perempuan Hari Ini (PHI) have several community roles in a tangible form according to the title of the thesis writer, the issues faced by this community are in the Household and two, both verbally and non-verbally, this community accompanied by collaboration with other communities to be involved in efforts to realize efforts such as the community (SASUDE), GMNI, GMKI, AKBAR SUMUT, Nuraga Bhumi, LBH Medan, Srikandi Lestari Foundation where these communities often collaborate to be creative. Not infrequently, the Perempuan Hari Ini Community (PHI) in order to obtain gender encounters several obstacles, such as human resource constraints, costs, and victims of sexual violence who do not dare to speak up. This community also has steps in an effort to realize gender, namely, practice, providing sex and gender education, providing self-defense through self-defense, advocating and assisting victims of sexual violence, and conducting demonstrations for women. The implementation of the vision and mission of Perempuan Hari Ini (PHI) in realizing sex is in accordance with their program, online and offline women's discussions, advocacy and assistance for victims of violence against women, as well as sex and gender education for children.

Judul yang diangkat pada penelitian kali ini adalah Peran Perempuan Hari Ini (PHI) dalam Mewujudkan Kesetaraan gender. Lewat penelitian ini peneliti ingin melihat bagaiman peran Perempuan Hari Ini (PHI) dalam mewujudkan kesetaraan gender dan bagaimana implementasi visi dan misi Perempuan Hari Ini (PHI) dalam mewujudkan kesetaraan gender. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah deksripstif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, fenomena dan keadaan yang terjadi dengan menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai 10 informan, 6 informan kunci dan 4 informan tambahan. Hasil penelitian ini adalah komunitas Perempuan Hari Ini (PHI) memiliki beberapa peran dalam komunitasnya untuk muwujudkan kesetaraan gender sesuai dengan judul skripsi penulis, isu-isu yang dihadapi oleh komunitas ini adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan pelecehan seksual yang dimana pelecehan ini terbagi dua yakni, pelecehan secara verbal dan non verbal, komunitas ini berjalan di sertai dengan kerja sama yang dilakukan dengan komunitas lain untuk terlibat dalam uupaya mewujudkan kesetaraan gender seperti komunitas (SASUDE), GMNI, GMKI, AKBAR SUMUT, Nuraga Bhumi, LBH Medan, Yayasan Srikandi Lestari dimana komunitas ini sering melakukan kolaborasi untuk berdiskusi. Tidak jarang juga komunitas Perempuan Hari Ini (PHI) untuk mewujudkan kesetaraan gender mendapatkan beberapa hambatan seperti hambatan SDM, biaya, dan korban dari kekerasan seksual tidak berani angkat bicara. Komunitas ini juga memiliki langkah-langkah dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender yaitu, berdiskusi, memberikan pendidikan anak tentanng seks dan kesetaraan gender, pembekalan diri lewat bela diri, advokasi dan pendampingan korban kekerasan seksual, serta melakukan demonstrasi perempuan. Adapun implementasi visi dan misi Perempuan Hari Ini (PHI) dalam mewujudkan kesetaraan gender adalah sesusai dengan nama program mereka, diskusi perempuan yang dilakukan online dan offline, advokasi dan pendampingan korban kekerasan seksual terhadap perempuan, serta memberikan pendidikan seks dan kesetaraan gender kepada anak-anak.