Show simple item record

dc.contributor.advisorHenywaty, Yusnizar
dc.contributor.advisorTarigan, Kumalo
dc.contributor.authorDahlia
dc.date.accessioned2022-01-31T04:11:48Z
dc.date.available2022-01-31T04:11:48Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/47267
dc.description.abstractThis thesis discusses the function, meaning, and changes of the Rabbany Wahed dance in Sangso Village, Samalanga District, Bireuen Regency. The purpose of this thesis is to describe the function, meaning and analyze the changes that occur in the Rabbany Wahed dance. The theory used in this thesis is Herskovits Theory of Change (in Merriam, 1964; 303), Anthony V.Shay's theory of function and also uses the theory proposed by Soedarsono (2002), and J. Derrida's theory of Semiotics. The method used in this thesis is a descriptive qualitative research method with non-test technique data collection methods from research subjects in the field, conducted by structured and unstructured interviews, observation, questionnaires, document recording, triangulation. The results of the research in Rabbany Wahed dance as a dance performance, this art is used to enliven the event, welcome guests, a means of channeling talent, learning facilities, a means of presenting aesthetic taste, activity markers, da'wah methods, and educational media. While its functions are the glue of social relations, entertainment media, communication media, symbols of community presence, reflection of economic activities, cultural survival and sustainability, and providing a value of pride. As a dance, Rabbany Wahed is used to channel talent, hone skills, appreciate the sense of beauty, additional income, means of communication, and manifestation of life behavior. While its function is as entertainment, as well as social norms. Then this dance has 10 core movement patterns, namely Saleuem, Deungon Bismillah, Shalatullah, Allah Rabbani, Hattahiyaton, Sultan Maujudun, Din Awai Din, Hasan Tsumma Husein, Syailellah, and Allahu which means that the point is to keep remembering Allah, the Prophet Muhammad, and also his family, and can be seen from the sung poetry. The changes in this dance are in the context of the performance, the motivation and purpose of the performance, the performance, and the presentation of the remembrance.en_US
dc.description.abstractTesis ini membahas tentang fungsi, makna, serta perubahan tari Rabbany Wahed di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Tujuan dari tesis ini untuk mendeskripsikan fungsi, makna dan menganalisis perubahan yang terjadi pada tari Rabbany Wahed. Teori yang digunakan pada tesis ini Teori Perubahan Herskovits (dalam Merriam, 1964;303), teori fungsi Anthony V.Shay dan juga menggunakan teori yang dikemukakan oeh Soedarsono (2002), dan teori Semiotika J.Derrida. Metode yang digunakan pada tesis ini metode penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif dengan metode pengumpulan data secara teknik non tes dari subjek penelitian di lapangan, dilakukan dengan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, observasi, kuesioner, pencatatan dokumen, triangulasi. Hasil dari penelitian dalam tari Rabbany Wahed sebagai pertunjukan tari, kesenian ini digunakan untuk memeriahkan acara, menyambut tamu, sarana penyaluran bakat, sarana belajar, sarana mempresentasikan rasa estetika, penanda kegiatan, metode dakwah, dan media pendidikan. Sedangkan fungsinya adalah perekat hubungan sosial, media hiburan, media komunikasi, symbol kehadiran masyarakat, refleksi kegiatan ekonomi, kebertahanan dan keberlanjutan budaya, dan memberikan nilai kebanggaan. Sebagai tarian, Rabbany Wahed digunakan untuk penyaluran bakat, mengasah kemampuan, penghayatan rasa keindahan, tambahan penghasilan, sarana komunikasi, dan manifestasi perilaku kehidupan. Sedangkan fungsinya adalah sebagai hiburan, dan juga norma-norma sosial. Kemudian tarian ini memiliki 10 pola gerak inti yaitu Saleuem, Deungon Bismillah, Shalatullah, Allah Rabbani, Hattahiyaton, Sultan Maujudun, Din Awai Din, Hasan Tsumma Husein, Syailellah, dan Allahu bermakna yang intinya adalah tetap mengingat Allah swt, Nabi Muhammad saw, dan juga keluarganya, dan terlihat dari syair yang dilantunkan. Perubahan dalam tarian ini adalah pada konteks pertunjukannya, motivasi dan tujuan pertunjukan, penampilan, dan penyajian zikirnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectFungsien_US
dc.subjectMaknaen_US
dc.subjectPerubahanen_US
dc.subjectMeugroben_US
dc.subjectRabbany Waheden_US
dc.subjectSamalangaen_US
dc.titleKajian Fungsi, Makna dan Perubahan Pertunjukan Tari Rabbany Wahed pada Masyarakat Samalanga di Kabupaten Bireuen Provinsi Acehen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM187037005
dc.description.pages266 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record