Pengaruh Diabetes Melitus terhadap Sekresi Saliva pada Lansia (Systematic Literatur Review)
View/ Open
Date
2021Author
Hanjaya, Farra Dilla
Advisor(s)
T, Filia Dana
Metadata
Show full item recordAbstract
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) karena kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin, atau kombinasi keduanya. Diabetes melitus yang tidak terdiagnosa, ataupun diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik akan mengalami manifestasi pada berbagai organ termasuk rongga mulut. Pada penderita DM, aliran saliva mengalami penurunan. Penurunan komposisi saliva disebabkan oleh gangguan sekresi kelenjar submaksilaris dan parotis. Sekresi saliva juga terjadi penurunan pada lansia. Penurunan sekresi saliva pada lansia terjadi secara fisiologis yang disebabkan oleh kekurangan jumlah sel anasir sehingga terjadi gejala xerostomia. Frekuensi terjadinya xerostomia pada lansia berkisar antara 13-39%. Penyakit sistemik seperti hipertensi dan diabetes melitus yang diderita pada lanjut usia aliran saliva mengalami penurunan yang berakibat terjadinya keluhan xerostomia. Disamping itu juga terjadi perubahan komposisi saliva yang disebabkan oleh gangguan sekresi kelenjar submaksilaris dan parotis sebagai akibat dari kelainan hormonal. Sebagai saran dalam penelitian ini , tenaga kesehatan perlu menambah pengetahuan mengenai pengaruh diabetes terhadap sekresi saliva pada lansia sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
