Analisis Tingkat Kebahagiaan Perkawinan (Marital Happines) Berdasarkan Pengaruh Mahar Tinggi (Bowo Sebua) pada Masyarakat Nias Berpendidikan

Abstract

Mahar perkawinan masyarakat Nias, kata mahar dalam bahasa Nias yaitu “Bowo” atau dalam bahasa arab,”mahar” yang artinya pemeberian wajib dari pihak mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan sebagai biaya pernikahan. Nilai mahar di Nias merupakan simbol kehormatan dan gengsi keluarga mempelai, tingginya nilai mahar menunjukkan kedudukan sosial keluarga mempelai wanita tersebut. Didalam proses berjalannya sebuah keluarga, adanya konflik menjadi gambaran berlangsungnya setiap keluarga. Satu hal yang harus ada didalam keluarga adalah kebahagiaan. Kebahagiaan keluarga terkadang dihilangkan oleh masalah-masalah yang muncul dikeluarga. Kebahagiaan keluarga sangat berperan penting untuk melangsungkan atau membina sebuah keluarga. Dalam penelitian ini, peneliti ingin membongkar bagaimana tingkat kebahagiaan masyarakat nias dimana nilai mahar yang tinggi apakah berpengaruh atau tidak dengan kebahagiaan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan mengambil lokasi penelitian di Kota Gunungsitoli tepatnya di Desa Madula yang mempunyai adat Laraga. Pada penelitian ini, jumlah sampel sebanyak 40 informan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara angket / kuesioner, observasi dan wawancara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingginya nilai mahar akan berpengaruh pada tingkat kebahagiaan atau kualitas perkawinan. Dimana mahar yang sangat tinggi di Nias membuat keluarga mempunyai hutang yang banyak sehingga membuat kesusahan diawal pembentukkan keluarga. Kebahagiaan yang hakiki akan didapatkan apabila pasangan suami istri tersebut dijalankan dengan baik dan sesuai dengan komitmen pernikahan walaupun banyak masalah yang menderu.