A Feminist Stylistic Analysis in Jessica Knoll’s Novel Luckiest Girl Alive

Abstract

The research entitled A Feminist Stylistic Analysis in Jessica Knoll's Novel Luckiest Girl Alive is qualitative research. This study aims to examine how the use of linguistic stylistics in describing women in a text. This study uses a feminist stylistic approach, which in this case focuses more on applying different perspectives to gender-specific women and men. The data in this study are in the form of words, phrases or sentences, and discourses that indicate gender-specific and are taken from Jessica Knoll's novel entitled Luckiest Girl Alive. Each of these levels describes how the gender presentation of feminism can be obtained and can also be seen as a feminist trait. The application of feminist stylistic theory proposed by Sarah Mills in this study shows that female characters are described as being so different from men, women are depicted based on their body parts, experiences, emotions, vulnerability to men, and even female characteristics in general. While men are described based on their physical strength, attitudes, personality, and also their dominance over women. This research helps the readers to reduce errors in understanding gender-specific coding in the form of words, phrases or sentences, and discourse in general or in detail.

Penelitian yang berjudul A Feminist Stylistic Analysis in Jessica Knoll’s Novel Luckiest Girl Alive merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana penggunaan gaya bahasa ilmu linguistik dalam menggambarkan perempuan dalam sebuah teks. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika feminis, dimana dalam hal ini lebih berfokus kepada penerapan perspektif yang berbeda terhadap spesifik-gender pada wanita maupun pria. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa atau kalimat, dan wacana yang mengindikasikan spesifik-gender dan diambil dari novel Jessica Knoll yang berjudul Luckiest Girl Alive. Masing-masing level tersebut menggambarkan bagaimana presentasi gender feminisme dapat diperoleh dan juga dapat dilihat sebagai ciri feminis. Penerapan teori stilistika feminis yang dikemukakan oleh Sarah Mills dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karakter perempuan digambarkan sangat berbeda dengan laki-laki, perempuan digambarkan berdasarkan bagian tubuh, pengalaman, emosi, kerentanan terhadap laki-laki, dan bahkan karakteristik perempuan pada umumnya. Sedangkan laki-laki digambarkan berdasarkan kekuatan fisik, sikap, kepribadian, dan juga dominasinya terhadap perempuan. Penelitian ini membantu pembaca untuk mengurangi kesalahan dalam memahami pengkodean khusus gender dalam bentuk kata, frasa atau kalimat, dan wacana secara umum atau mendetail.