dc.description.abstract | Jepang merupakan salah satu negara maju di dunia. Memiliki banyak
budaya, kemajuan teknologi yang tinggi, tempat-tempat wisata yang indah dan
berbagai hal unik serta khas lainnya. Meskipun memiliki industri dan teknologi
yang maju, Jepang tetap menjadi negara yang sangat peduli akan kebersihan
lingkungannya.
Bersepeda telah menjadi gaya hidup masyarakat Jepang yang
diwariskan dari generasi ke generasi, digunakan oleh hampir seluruh
masyarakat baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak, maupun orangtua.
Sepeda tentu saja tergolong lebih ekonomis dalam segi perawatan dan
perbaikan, karena itu juga jumlah orang yang mengendarai sepeda di Jepang
lebih banyak dari orang yang mengendarai mobil atau sepeda motor pribadi.
Tidak hanya di pedesaan maupun kota kecil, sepeda juga banyak digunakan di
kota-kota besar Jepang. Salah satunya di ibukota negara, Tokyo.
Di Tokyo, pergi kemana saja bisa ditempuh dengan naik kereta. Akan
tetapi, kemudahan berpergian menggunakan sarana kereta membuat kereta
menjadi padat penumpang. Selain itu tidak jarang orang-orang harus berjalan
kaki yang cukup jauh menuju stasiun kereta. Namun ada alternatif sarana lain
yang juga banyak digunakan masyarakat Tokyo, yaitu menggunakan sarana
sepeda.
Namun bersepeda juga memiliki aturan yang wajib dilakukan, salah
satunya adalah pengendara sepeda harus melakukan registrasi sepeda atau
bouhan touroku, layaknya nomor polisi untuk kendaraan di Indonesia.
Tindakan hukum seperti denda dan penyitaan sepeda akan dilakukan apabila
pengguna sepeda tidak dapat menunjukkan dokumen hukum yang
membuktikan kepemilikan sepeda.
Faktor mahalnya biaya membuat SIM di Jepang menjadi salah satu
penyebab masyarakatnya enggan menggunakan kendaraan pribadi seperti
sepeda motor maupun mobil. Selain itu, biaya pajak, jalan tol, bahan bakar
maupun parkiran kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil juga
terbilang mahal. Adapaun faktor lain yang membuat masyarakat memilih
mengendarai sepeda adalah untuk mempermudah perjalanan dengan satu
tempat tujuan, seperti pergi ke sekolah, tempat kerja, berbelanja, dan
perjalanan bisnis. Kemudian perjalanan yang menjadikan sepeda sebagai akses
untuk menuju transportasi umum. Mengendarai sepeda akan menghemat
waktu dan biaya ketika ingin pergi kemanapun, termasuk jika ingin pergi ke
stasiun kereta api yang memiliki jarak yang cukup jauh dari tempat tinggal dan
akan membutuhkan biaya lagi jika harus naik bus atau taksi ke stasiun. Sepeda
juga dapat diparkirkan di stasiun kereta maupun dibawa ke dalam kereta jika
itu sepeda lipat dan memiliki rinkobukuro atau tas sepeda. | en_US |