Pengaruh Bekam Basah Terhadap Kadar Nitrit Oksida dan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi

Abstract

Blood pressure and prevalence of hypertension patients increase with age. Hypertension is the leading cause of death worldwide and is the most important modifiable risk factor for cardiovascular disease. Management of hypertension requires pharmacological and non-pharmacological therapeutic approaches. One of the non-pharmacological approaches is wet cupping therapy. The mechanism of wet cupping that can lower blood pressure needs to be proven by more scientific research. Endothelial dysfunction characterized by decreased NO bioavailability is a significant risk factor for hypertension and other cardiovascular diseases. The purpose of this study was to analyze the effect of wet cupping on nitric oxide levels and blood pressure in hypertensive patients. This study is an experimental study using a pre-experimental research design with one group pretest-posttest, including 45 hypertensive patients in Medan. Patients have measured blood NO levels and systolic and diastolic blood pressure before and after four weeks of wet cupping. Sampling was done with inclusion and exclusion criteria using a consecutive sampling method. The results were analyzed using paired t-test. The mean levels of NO before and after four weeks of wet cupping showed a significant increase (p=0.039) with an increase of 0.00704 mol/mL. This study also showed a significant decrease (p=<0.001) in the mean systolic and diastolic blood pressure with a decrease of 12.644 mmHg and 7.111 mmHg, respectively. Conclusion: wet cupping increases NO levels and lowers systolic and diastolic blood pressure after four weeks.

Tekanan darah dan prevalensi pasien hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Hipertensi merupakan penyebab kematian utama di dunia dan merupakan faktor risiko terpenting yang dapat dimodifikasi untuk penyakit kardiovaskular. Keberhasilan pengobatan hipertensi dapat mengurangi beban global penyakit dan kematian. Pengelolaan hipertensi memerlukan pendekatan terapi farmakologis dan non farmakologis. Salah satu pendekatan non farmakologi adalah bekam basah. Mekanisme bekam basah dapat menurunkan tekanan darah perlu dibuktikan dengan penelitian ilmiah yang lebih banyak lagi. Disfungsi endotel yang ditandai dengan penurunan bioavailabilitas NO sebagai faktor resiko penting penyakit hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh bekam basah terhadap kadar nitrit oksida dan tekanan darah pasien hipertensi. Penelitian ini penelitian eksperimental dengan menggunakan desain penelitian pre-eksperimental dengan one group pretest-posttest dari 45 pasien hipertensi di kota Medan. Pasien dilakukan pengukuran kadar NO darah dan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan setelah 4 minggu bekam basah. Pengambilan sampel dilakukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi menggunakan metode consecutive sampling. Hasil dianalisis dengan menggunakan paired t-test. Rerata kadar NO sebelum dan setelah 4 minggu bekam basah menunjukkan peningkatan yang signifikan (p=0,039) dengan peningkatan sebesar 0,00704 μmol/mL. Penelitian ini juga menunjukkan adanya penurunan yang signifikan (p=<0,001) pada rerata tekanan darah sistolik dan diastolik dengan penurunan sebesar 12,644 mmHg dan 7,111 mmHg. Kesimpulan: bekam basah memiliki efek meningkatkan kadar NO dan menurunkan tekanan darah sisotilik dan diastolik setelah 4 minggu.