Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Anak Sekolah Menengah Pertama
View/ Open
Date
2021Author
Purba, Siska Octaviani
Advisor(s)
Arto, Karina Sugih
Saragih, Rina Amalia C.
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: Several studies mention that fat distribution has a strong relationship with menstrual disorder. Many studies have analyzed the relationship between nutritional status and menstrual disorder, but the results were still controversial.
Objective: To determine the relationship of nutritional status with menstrual disorder in junior high school children.
Methods: A cross-sectional study was conducted on girls aged 12-15 years who had menstruated. The samples were overweight (P85-P95 BMI curve CDC), and well-nourished (P3-<P85 BMI curve CDC). The collected data were body mass index, waist circumference, waist circumference to height ratio, and menstrual disorder based on pain (determine with VAS score), menstrual cycle, duration, and blood volume. Chi square/ Fischer’s exact test was conducted to determine the relationship between nutritional status and menstrual disorder. Samples with <P3 BMI curve CDC were excluded.
Result: From 73 samples, there were 32.9% overweight, and 67.1% good nutrition status. There were significant relationship between nutritional status with menstrual disorder (p=0.027; PR=1.304), menstrual cycle (p<0.001; PR=4.696), duration (p<0.001; RP=2.45), and blood volume (p<0.001; PR=9.528), but there was no relationship with menstrual pain (p=0.227).
Conclusion: There is a significant relationship between nutritional status with menstrual disorder, menstrual cycle, duration, and blood volume, but there is no relationship between nutritional status with menstrual pain. Latar Belakang: Beberapa studi menyebutkan bahwa distribusi lemak tubuh memiliki hubungan yang kuat terhadap gangguan menstruasi. Banyak penelitian menganalisis hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi namun hasilnya masih kontroversi.
Tujuan: Mengetahui hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi pada anak Sekolah Menengah Pertama.
Metode: Studi analitik potong lintang dilakukan terhadap anak perempuan usia 12-15 tahun yang telah mengalami menstruasi. Sampel yang diambil adalah status gizi lebih ( IMT persentil 85-95 berdasarkan kurva CDC), dan gizi baik (IMT persentil 3-<85 berdasarkan kurva CDC). Data yang dikumpulkan adalah indeks massa tubuh, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan, dan gangguan menstruasi berupa nyeri (berdasarkan skor VAS), panjang siklus, durasi, dan volume darah. Dilakukan uji chi square untuk mengetahui hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi. Sampel dengan IMT<persentil 3 berdasarkan kurva CDC dieksklusikan.
Hasil Penelitian: Didapatkan 73 orang anak perempuan dengan 24 (32.9%) orang status gizi lebih, dan 49 (67.1%) orang status gizi baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan gangguan menstruasi (p=0.027; RP=1.304), panjang siklus (p<0.001;RP=4.696), durasi (p<0.001; RP=2.45), dan volume darah (p<0.001;RP=9.528), namun tidak terdapat hubungan dengan nyeri menstruasi (p=0.227).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan panjang siklus, durasi, dan volume darah, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan nyeri menstruasi.
Collections
- Master Theses [351]