Pengaruh Kepuasan Aktivitas Sebelum dan Sesudah Melakukan Perjalanan terhadap Kepuasan Perjalanan
View/ Open
Date
2022Author
Nasution, Tessar Rizky Permana
Advisor(s)
Anas, M. Ridwan
Dharmowijoyo, Dimas B.E.
Metadata
Show full item recordAbstract
Urban sprawl phenomenon and farther away someone travels every day causes a
role of travel time to impact daily activities. Transportation or travel is also
considered as one of the factors relevant to well-being. Through Activity-Based
Approach modeling, this study tries to analyze the level of travel satisfaction. The
level of activity satisfaction conducted before and before traveling is expected to
influence travel satisfaction significantly. The data used is Bandung Metropolitan
Area (BMA) 2017, consisting of one week’s activity diary and daily trips. Ordinal
logistic regression was used by modeling travel satisfaction using a Likert scale of
1 to 7. The study results indicate that activity satisfaction before and after travel
and activity envelopes simultaneously significantly affect travel satisfaction. The
participation of others during the trip positively correlates with travel satisfaction.
Sociodemographic variables and time allocation for daily activities and travel have
no significant effect on travel satisfaction. This study reveals that the measurement
of travel satisfaction that does not take into account activities before and after
traveling will impact the estimation of travel satisfaction being less precise. Semakin berkembang suatu daerah perkotaan dan semakin jauh seseorang untuk
melakukan perjalanan harian mengakibatkan peranan waktu perjalanan semakin
besar terhadap aktivitas sehari-hari. Transportasi atau perjalanan juga telah
dianggap sebagai salah satu faktor yang relevan dengan kesejahteraan. Melalui
pemodelan perencanaan transportasi berbasis aktivitas (Activity Based Approach),
penelitian ini mencoba melakukan analisis tingkat kepuasan perjalanan (travel
satisfaction) seseorang. Tingkat kepuasan aktivitas (activity satisfaction) tepat
sebelum dan sesudah melakukan perjalanan diharapkan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan perjalanan. Data yang digunakan adalah data
Bandung Metropolitan Area (BMA) 2017 yang terdiri atas data diari aktivitas dan
perjalanan harian selama satu minggu. Metode yang digunakan adalah regresi
logistik ordinal (ordinal logistic regression) untuk memodelkan kepuasan
perjalanan dalam bentuk skala likert 1 s.d. 7. Hasil menunjukkan faktor kepuasan
aktivtas sebelum dan sesudah melakukan perjalanan dan activity envelopes secara
bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan perjalanan
seseorang. Keikutsertaan orang lain selama perjalanan ditemukan memiliki korelasi
yang positif terhadap kepuasan perjalanan. Variabel alokasi pola waktu aktivitas
dan perjalanan sehari-hari serta kondisi sosiodemografi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan perjalanan. Penelitian ini mengungkapkan
pengukuran kepuasan perjalanan yang tidak memperhitungkan aktivitas sebelum
dan sesudah melakukan perjalanan akan berdampak pada estimasi kepuasan
perjalanan menjadi kurang tepat.
Collections
- Master Theses [237]