Show simple item record

dc.contributor.advisorAnas, M. Ridwan
dc.contributor.advisorDharmowijoyo, Dimas B.E.
dc.contributor.authorNasution, Tessar Rizky Permana
dc.date.accessioned2022-02-16T04:16:41Z
dc.date.available2022-02-16T04:16:41Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/47741
dc.description.abstractUrban sprawl phenomenon and farther away someone travels every day causes a role of travel time to impact daily activities. Transportation or travel is also considered as one of the factors relevant to well-being. Through Activity-Based Approach modeling, this study tries to analyze the level of travel satisfaction. The level of activity satisfaction conducted before and before traveling is expected to influence travel satisfaction significantly. The data used is Bandung Metropolitan Area (BMA) 2017, consisting of one week’s activity diary and daily trips. Ordinal logistic regression was used by modeling travel satisfaction using a Likert scale of 1 to 7. The study results indicate that activity satisfaction before and after travel and activity envelopes simultaneously significantly affect travel satisfaction. The participation of others during the trip positively correlates with travel satisfaction. Sociodemographic variables and time allocation for daily activities and travel have no significant effect on travel satisfaction. This study reveals that the measurement of travel satisfaction that does not take into account activities before and after traveling will impact the estimation of travel satisfaction being less precise.en_US
dc.description.abstractSemakin berkembang suatu daerah perkotaan dan semakin jauh seseorang untuk melakukan perjalanan harian mengakibatkan peranan waktu perjalanan semakin besar terhadap aktivitas sehari-hari. Transportasi atau perjalanan juga telah dianggap sebagai salah satu faktor yang relevan dengan kesejahteraan. Melalui pemodelan perencanaan transportasi berbasis aktivitas (Activity Based Approach), penelitian ini mencoba melakukan analisis tingkat kepuasan perjalanan (travel satisfaction) seseorang. Tingkat kepuasan aktivitas (activity satisfaction) tepat sebelum dan sesudah melakukan perjalanan diharapkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan perjalanan. Data yang digunakan adalah data Bandung Metropolitan Area (BMA) 2017 yang terdiri atas data diari aktivitas dan perjalanan harian selama satu minggu. Metode yang digunakan adalah regresi logistik ordinal (ordinal logistic regression) untuk memodelkan kepuasan perjalanan dalam bentuk skala likert 1 s.d. 7. Hasil menunjukkan faktor kepuasan aktivtas sebelum dan sesudah melakukan perjalanan dan activity envelopes secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan perjalanan seseorang. Keikutsertaan orang lain selama perjalanan ditemukan memiliki korelasi yang positif terhadap kepuasan perjalanan. Variabel alokasi pola waktu aktivitas dan perjalanan sehari-hari serta kondisi sosiodemografi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan perjalanan. Penelitian ini mengungkapkan pengukuran kepuasan perjalanan yang tidak memperhitungkan aktivitas sebelum dan sesudah melakukan perjalanan akan berdampak pada estimasi kepuasan perjalanan menjadi kurang tepat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKepuasan Perjalananen_US
dc.subjectKepuasan Aktivitasen_US
dc.subjectRegresi Logistik Ordinalen_US
dc.titlePengaruh Kepuasan Aktivitas Sebelum dan Sesudah Melakukan Perjalanan terhadap Kepuasan Perjalananen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM207016028
dc.description.pages84 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record