Pengendalian Persediaan Beras Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamis di Perum Bulog Divre Sumut

Abstract

The food system is a complex system because it combines all stages of food production from upstream to downstream. In Indonesia, rice is one of the staple foods for most people. Based on data from the Central Statistics Agency (BPS) in 2020, national rice consumption reached 31.63 million tons. According to the Research and Development Agency of the Ministry of Agriculture of North Sumatra in 2021, North Sumatra Province consumes 1.9 million tons of rice. Medan City has the largest population of regencies/cities in North Sumatra Province, which is 2,210,624 people or 15.86% of the total population in North Sumatra Province. Perum BULOG is a state-owned public company engaged in food logistics. The company's business scope includes logistics/warehousing, surveys and pest control, transportation business, food commodity trading and retail business. The problem that occurs in Perum BULOG Sub Divre Sumut is that there is often a mismatch between the amount of rice supplied by CSF to DC, the amount of rice supplied from CSF to two DCs is not in right amount. Rice that is not distributed will accumulate in warehouses and cause losses for Perum BULOG Sub Divre Sumut, one of which is the decline in rice quality and costs for storage. In practice, the distribution of rice has implications for many aspects, one of which is social, economic, political, and others. Dynamic Systems (DS) can model a condition that is strongly influenced by many elements that are interrelated with one another and are dynamic and cannot be standardized with mathematical calculations. Therefore, researcher used the concept of a simulation with a Dynamic System which was carried out with Anylogic software to simulate the rice distribution process in the Mabar CSF Warehouse. Based on MAPE formulation, the simulation model deviation results are 43% for MoveNas, 38% for MoveLokReg, 39% for Jemadi DC Request, 39% for Mustafa DC Request. The MAPE value from the simulation results above is in the category of Fairly accurate, which is between 20-50% so it can be said that the model is valid. Experimental simulations were carried out by reducing the amount of procurement or distribution of MoveLokReg and MoveNas by 30% and 50%, respectively. The most effective reduction experiment in reducing the amount of rice in the CSF warehouse in order to reduce the accumulation of rice is to reduce the distribution of MoveLogReg rice to 30% of the normal amount.

Sistem pangan merupakan sistem yang kompleks karena menggabungkan semua tahapan produksi pangan mulai dari hulu ke hilir. Di Indonesia, beras menjadi salah satu panganan pokok bagi sebagian besar masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 konsumsi beras nasional mencapai 31,63 juta ton. Menurut Badan Litbang Kementrian Pertanian Sumut 2021, Provinsi Sumatera Utara mengkonsumsi beras sebesar 1,9 juta ton. Kota Medan memiliki jumlah penduduk yang terbesar di antara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, yaitu 2.210.624 jiwa atau 15,86% dari jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Utara. Perum BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Permasalahan yang terjadi pada Perum BULOG Sub Divre Sumut adalah sering terjadi ketidaksesuaian antara jumlah beras yang dipasok CSF ke DC, beras yang dipasok dari CSF ke dua DC tidak tepat jumlah. Beras yang tidak dibagikan akan menumpuk di gudang dan menyebabkan kerugian bagi pihak Perum BULOG Sub Divre Sumut yang salah satunya adalah menurunnya kualitas beras dan memakan biaya penyimpanan. Dalam pelaksanaannya distribusi beras berimplikasi pada banyak aspek yang salah satunya adalah aspek sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain. Sistem Dinamis (SD) dapat memodelkan suatu kondisi yang sangat dipengaruhi oleh banyak elemen yang saling terkait antara satu dengan yang lain dan bersifat dinamis dan tidak bisa dibakukan dengan perhitungan matematika. Oleh sebab itu peneliti menggunakan konsep simulasi dengan Sistem Dinamis yang dilakukan dengan bantuan software Anylogic untuk mengsimulasikan proses distribusi beras di Gudang CSF Mabar. Berdasarkan perhitungan MAPE, didapatkan hasil penyimpangan model simulasi sebesar 43% untuk MoveNas, 38% untuk MoveLokReg, 39% untuk Permintaan DC Jemadi, 39% untuk Permintaan DC Mustafa. Nilai MAPE hasil simulasi diatas masuk ke kategori Cukup akurat, yaitu berada di antara 20-50% sehingga dapat dikatakan bahwa model tersebut dapat diterima. Simulasi eksperimen dilakukan dengan melakukan pengecilan jumlah pengadaan atau distribusi MoveLokReg maupun MoveNas sebesar 30% dan 50%. Eksperimen pengecilan yang paling efektif dalam mengurangi jumlah beras digudang CSF dalam rangka menekan penumpukan beras adalah pengecilan distribusi beras MoveLogReg menjadi 30% dari jumlah normal.