dc.contributor.advisor | Lubis, H. Munar | |
dc.contributor.advisor | Fujiati, Isti Ilmiati | |
dc.contributor.author | Nasution, Halida Rahmah | |
dc.date.accessioned | 2022-03-02T01:51:57Z | |
dc.date.available | 2022-03-02T01:51:57Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/47841 | |
dc.description.abstract | Background: Stunting is a condition of children who suffer from growth retardation as a result of poor nutrition or chronic infections who tend to have a greater risk of contracting a disease to death. There are various risk factors that cause stunting, which require further research to analyze the determinants of stunting. Based on the data, Mandailing Natal District had a high stunting prevalence category (39,7%), especially in Singkuang and Huta Godang villages.
Objective: To analyze the determinants of stunting in children in Singkuang and Huta Godang villages in Mandailing Natal District.
Methods: This is a cross-sectional design study for children aged 6 months to 5 years in Singkuang and Huta Godang villages in July 2019. The sample in this study was selected using a consecutive sampling technique.
Result: Of the 55 research subjects who met the inclusion and exclusion criteria, 27 children were found stunted. The odds of stunting increased significantly with low level of nutritional intake, group education level, clean drinking water sources were the independent determinants of stunting (OR=141.7, 55,3, and 23,1 respectively).
xvi
Conclusion: This study findings indicated that low level of nutritional intake, group education level, clean drinking water sources are the independent determinants of stunting and the level of unhealthy nutritional intake is the most important factor among the others. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Stunting merupakan suatu kondisi anak yang menderita keterbelakangan pertumbuhan sebagai akibat dari nutrisi yang buruk atau infeksi berulang yang cenderung memiliki resiko lebih besar untuk terjangkit suatu penyakit hingga mengalami kematian. Terdapat berbagai faktor resiko yang menyebabkan terjadinya stunting tersebut memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis determinan faktor resiko kejadian stunting. Berdasarkan data, Kabupaten Mandailing Natal didapati angka kejadian stunting dengan kategori prevalensi tinggi (39,7%), khususnya di Desa Singkuang dan Huta Godang.
Tujuan: menganalisis determinan kejadian stunting pada anak di Desa Singkuang dan Huta Godang di Kabupaten Mandailing Natal.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun di Desa Singkuang dan Huta Godang pada bulan Juli 2019. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan teknik consecutive sampling.
Hasil: Dari 55 subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi didapati 27 orang mengalami stunting. Hasil uji multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa tingkat asupan nutrisi, tingkat pendidikan
xiv
kelompok, sumber air minum bersih merupakan determinan independen terhadap kejadian stunting (p: 0.002, 0.012, 0.047).
Kesimpulan: Tingkat asupan nutrisi, tingkat pendidikan kelompok, sumber air minum bersih merupakan faktor determinan independen terhadap kejadian stunting dan tingkat asupan nutrisi yang kurang sehat merupakan faktor yang paling berperan diantaranya ketiga. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | stunting | en_US |
dc.subject | determinants | en_US |
dc.subject | stunting | en_US |
dc.subject | faktor determinan | en_US |
dc.title | Determinan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6 Bulan Sampai 5 Tahun di Desa Singkuang dan Huta Godang di Kabupaten Mandailing Natal | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM167103005 | |
dc.description.pages | 92 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |