Potensi Aliran Permukaan (Run Off) dan Sedimentasi pada Drainase Alami Areal Permukiman Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung di Siosar Kapabupaten Karo
View/ Open
Date
2021Author
Ginting, Nius Abdi
Advisor(s)
Rauf, Abdul
Delvian
Metadata
Show full item recordAbstract
Transformation from forest ecosystem to be residential and farming ecosystems generally causes changes and damages due to open land surface and groundwater run off which can decrease organic substances in that area. The research employs a survey method by comparing Watershed with forest, part of forest, and part of settlement as land covering and settlement with topographic boundaries in order to estimate the potency of groundwater run off surface. Primary data are collected by measuring discharge in field and measuring the parameter of water quality. Secondary data are collected from geographical position, history of Siosar forest, digital RBI map, meteorological data, and population statistic data. The result of research shows that deforestation for settlement increases water discharge of surface runoff and sedimentation especially in the rainy season. The quality of water in the forest area is relatively good whereas the quality of water in settlement is slightly polluted. Transformasi alih fungsi ekosistem hutan menjadi areal ekosistem permukiman dan areal pertanian pada umumnya akan mengakibatkan perubahan dan kerusakan akibat permukaan tanah yang terbuka dan limpasan air yang menyebabkan menurunnya kandungan bahan organik dan kualitas tanah sehingga perlu diketahui faktor-faktor penyebab dan potensi yang timbul akibat dari aliran permukaan (run off). Penelitian ini menggunakan metode survei. Adapun pendekatan yang akan digunakan yaitu pendekatan perbandingan DAS dengan tutupan lahan yang berbeda yaitu hutan, sebagian hutan dan sebagian permukiman, serta permukiman dengan batas-batas topografi, untuk memperkirakan potensi limpasan permukaan. Data primer diperoleh dari data pengukuran debit air di lapangan dan pengukuran parameter kualitas air. Sedangkan data sekunder didapatkan dari letak secara geografis, sejarah kawasan hutan Siosar, peta RBI digital, data meteorologi dan data statistik kependudukan. Dari hasil penelitian bahwa akibat alih fungsi lahan dari hutan menjadi permukiman, mengakibatkan peningkatan debit aliran dan sedimentasi terutama pada saat musim hujan. Kondisi kualitas air di kawasan hutan masih relatif sangat terjaga dengan baik, permukiman masih dalam tahap tercemar ringan.