dc.description.abstract | Banyak masyarakat yang mengganggap bahwa biji Nangka itu adalah sampah, padahal biji Nangka
dapat dimanfaatkan kembali dalam berbagai hal. Biji Nangka itu sendiri memiliki kandungan pati
sebesar 70,22%. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh banyaknya
limbah dari plastik konvensional, dikembangkanlah bioplastik yang berasal dari campuran pati biji
Nangka, kitosan dan gliserol. Oleh karena itu, akan dilakukan pengujian terhadap bioplastik dari
biji Nangka. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh penambahan
variasi kitosan dan gliserol pada bioplastik dari pati biji buah Nangka yang meliputi daya serap
air, kuat tarik, sifat pemanjangan saat putus (elongation at break), biodegradasi dan FTIR (Fourier
Transform Infra-Red) dan untuk mengetahui asumsi biaya pemasaran atau harga ekonomis dari
bioplastik yang dihasilkan. Metode yang diguanakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimental yang dilakukan dengan pola factorial pengulangan sebanyak 5 kali pengulangan.
Parameter yang diamati adalah daya serap air terhadap ketahanan air, uji kuat tarik, uji elongation
at break, uji biodegradasi dan uji FTIR. Hasil penelitian yang diperoleh untuk daya serap air
terhadap ketahanan air terbaik adalah 70,8129% pada variasi 2, uji kuat tarik terbaik sebesar
0,05612 N/mm2 pada variasi 4, uji elongation at break terbaik sebesar 303,9116% pada variasi 4,
uji biodegradasi terbaik terdapat pada variasi 1 yakni sebesar 65,4263% dan uji FTIR untuk variasi
tertinggi berupa O-H, C-H, C=O, C=C dan C-O, sedangkan variasi terendah berupa O-H, C-H,
C=O, C=C , C-N dan C-O. | en_US |