Show simple item record

dc.contributor.advisorHandayani, Diah Syafitri
dc.contributor.authorAndoni
dc.date.accessioned2022-03-02T03:08:14Z
dc.date.available2022-03-02T03:08:14Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/47863
dc.description.abstractMasyarakat Jepang dikenal memiliki berbagai budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini, salah satunya adalah matsuri. Tanabata matsuri pada dasarnya adalah festival bintang yang di dasarkan pada legenda Jepang di mana sepasang kekasih yang berpisah, pasangan tersebut diwakili oleh 2 bintang yaitu altair dan vega, dan mereka dapat bertemu setahun sekali di musim panas dan dirayakan setiap tahun pada bulan 8 Agustus di Sendai. Tanabata matsuri Sendai diramaikan dengan semua elemen usia dari anak-anak sampai orang dewasa. Performansi pada Tanabata matsuri pada dasarnya merupakan festival yang dirayakan dengan menuliskan permohonan di kertas tanazaku dan mengagntung nya di ranting bambu. Dalam Tanabata Matsuri Sendai terdapat banyaknya hiasan hiasan seperti Tanzaku, Kinchaku, Kamigoromo, Toami, Orizuru, Kuzukago, Fukinagashi. Pada saat Tanabata Matsuri dipercaya dapat mengabulkan harapan jika menulis permohonan pada selembar Tanzaku( kertas kecil berwarna-warni) dan digantung di pohon bambu. Kearifan local Tanabata Sendai yaitu mampu menuruskan perayaan secara turun temurun sampai sekarang. Diantaranya adalah kerja keras, gotong royong, rasa syukur dan peduli terhadap lingkungan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKEARIFAN LOKALen_US
dc.subjectTANABATA MATSURIen_US
dc.titleNilai-Nilai Kearifan Lokal dalamTanabata Matsuri di Sendaien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM170708081
dc.description.pages63 halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record