Kajian Sifat Fisika dan Laju Infiltrasi Tanah pada Beberapa Tutupan Lahan pada: Kawasan Bangunan Sutet di Desa Bulupayung Kecamatan Sipirok Tapanuli Selatan
View/ Open
Date
2022Author
Simanungkalit, Maya Ariska
Advisor(s)
Nasution, Delima Lailan Sari
Metadata
Show full item recordAbstract
Sutet is an extra high voltage air conduit that serves to distribute the electricity. Bulupayung village is one of the village used for the construction of extra high-voltage sutet, so it is necessary to study the physical properties and the rate of soil infiltration in the building area. This study aimed to determine the physical properties and infiltration rates of several land covers in the sutet building area in Bulupayung Village, Sipirok District, South Tapanuli using the Philips method. The land covers studied included the horticultural fields, and durian fields. The parameter studied were soil texture, moisture content, organic matter, bulk density, particle density, porosity, cumulative infiltration. This study used a double ring infiltrometer and observed for 180 minutes. The results showed that the largest infiltration rate were found in cocoa fields, fp= 0,291984 + 0,77484.t-0,5 cm/minute, durian fields fp= 0,133504 + 0,33205.t-0,5cm/minute and the smalles in horticultural fields fp =0,10859 + 0,43584.t-0,5cm/minute. The most influential factor was soil vegetation. Sutet merupakan saluran udara tegangan ekstra tinggi yang berfungsi untuk menyalurkan listrik. Desa Bulupayung merupakan salah satu desa yang dijadikan pembangunan tegangan ekstra tinggi sutet maka perlu diteliti sifat fisika dan laju infiltrasi tanah pada kawasan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisika dan laju infiltrasi pada beberapa tutupan lahan pada kawasan bangunan SUTET di Desa Bulupayung Kecamatan Sipirok Tapanuli Selatan menggunakan metode philip. Tutupan lahan yang diteliti meliputi ladang hortikultura, ladang kakao, dan ladang durian. Parameter yang diteliti adalah Tekstur tanah, kadar air, bahan organik, kerapatan massa, kerapatan partikel, porositas, infiltrasi kumulatif. Penelitian ini menggunakan double ring infiltrometer dan diamati selama 180 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi terbesar terdapat pada ladang kakao yaitu fp = 0,291984 + 0,77484.t-0,5 cm/menit, ladang durian yaitu fp = 0,133504 + 0,33205.t-0,5cm/menit dan yang paling terkecil pada ladang hortikultura yaitu fp = 0,10859 + 0,43584.t-0,5cm/menit. Faktor yang paling berpengaruh yaitu vegetasi tanah.
Collections
- Undergraduate Theses [1076]
