Show simple item record

dc.contributor.advisorSyafiar, Lasminda
dc.contributor.authorNasution, Sarah Arwita
dc.date.accessioned2022-03-17T03:12:25Z
dc.date.available2022-03-17T03:12:25Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/47995
dc.description.abstractBahan cetak yang sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi adalah hydrocolloid irreversible (alginat).Bahan cetak alginat mempunyai sifat imbibisi yaitu menyerap air bila berkontak dengan air sehingga bentuknya lebih mudah mengembang.Hasil cetakan yang digunakan disarankan agar didesinfeksi dahulu untuk menghindari infeksi silang.Salah satu tanaman herbal yang mempunyai sifat antibakteri dan antijamur adalah bawang putih.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah perubahan dimensi hasil cetakan alginat setelah dilakukan perendaman larutan bawang putih 50%, 25% dan 12,5% selama 15 menit sebagai desinfektan. Sampel berupa die stone dari hasil isian cetakan alginat pada master die berbentuk kerucut dengan tinggi 10 mm, diameter alas 8,36 mm, dan diameter puncak 6,6 mm. Besar sampel yaitu 10 sampel untuk setiap perlakuan, yaitu kelompok kontrol (tanpa perendaman) dan perendaman dalam larutan bawang putih konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% selama 15 menit.10 sampel kelompok kontrol langsung diisi dengan dental stone tanpa dilakukan perendaman. 10 sampel kelompok perendaman dengan konsentrasi 50% direndam dalam wadah ±20 ml selama 15 menit, 10 sampel kelompok perendaman dengan konsentrasi 25% direndam dalam wadah ±20 ml selama 15 menit, dan 10 sampel kelompok perendaman dengan konsentrasi 12,5% direndam dalam wadah ±20 ml selama 15 menit. Pengukuran tinggi die stone menggunakan kaliper digital. Data dianalisa dengan uji ANOVA. Hasil persentase perubahan dimensi pada kelompok kontrol, kelompok perendaman dengan konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% masing-masing 0%, 0,45%, 0,82%, dan 1,02%. Terdapat perubahan dimensi yang signifikan antara kelompok kontrol dan larutan perendaman dengan konsentrasi 50% (p = 0,000 < 0,05), antara kelompok kontrol dan perendaman 25% (p = 0,000 < 0,05), antara 50% dan 25% (p = 0,000 < 0,05), antara 50% dan 12,5% (p = 0,000 < 0,05) dan 25% antara 12,5% (p = 0,000 < 0,05). Kesimpulan dari penelitian iniadanya perubahan dimensi hasil cetakan alginat yang signifikan pada kelompok tanpa perendaman dengan kelompok perendaman, adanya perubahan dimensi yang signifikan antara kelompok kontrol dan larutan konsentrasi 50%, kontrol dengan 25%, 50% dengan 25%, 50% dengan 12,5% dan 25% dengan12,5%, adanya perubahan dimensi hasil cetakan alginat setelah direndam dalam larutan bawang putih dengan konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% selama 15 menit.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectStabilitas Dimensien_US
dc.subjectHasil Cetakan Alginaten_US
dc.subjectLarutan Bawang Putihen_US
dc.titleStabilitas Dimensi Hasil Cetakan Alginat Setelah Dilakukan Perendaman di dalam Larutan Bawang Putih 50%, 25% dan 12,5%en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130600113
dc.description.pages56 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record