| dc.description.abstract | Di Indonesia tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut masih rendah dengan prevalensi yaitu 25,9%. Rantauprapat merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang masalah kesehatan gigi dan mulut. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering ditemukan selain karies dan penyakit periodontal adalah bau mulut atau yang disebut halitosis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien yang berkunjung ke Puskesmas Rantauprapat terhadap etiologi, akibat, pencegahan dan perawatan halitosis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah pasien yang berkunjung ke puskesmas Rantauprapat dengan jumlah sampel sebanyak 102 responden dengan tiap sampel di puskesmas Kota sejumlah 65 responden, puskesmas Sigambal sejumlah 25 responden dan puskesmas Janji sejumlah 12 responden . Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah metode stratified random sampling pada 3 puskesmas di Rantauprapat. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi di tiap puskesmas sesuai jumlah pasien yang berkunjung pada bulan Agustus. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan membagikan kuesioner dan dilakukan analisis data menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan terhadap etiologi halitosis sejumlah 47 orang (46,1%), tingkat pengetahuan terhadap akibat halitosis sejumlah 40 orang (39,2%), tingkat pengetahuan terhadap pencegahan halitosis sejumlah 51
orang (50,0%) dan tingkat pengetahuan terhadap perawatan halitosis sejumlah 57 orang (55,9%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan terhadap etiologi halitosis adalah baik, tingkat pengetahuan terhadap akibat halitosis adalah baik tingkat pengetahuan terhadap pencegahan halitosis adalah kurang dan tingkat pengetahuan terhadap perawatan halitosis adalah baik. | en_US |