Show simple item record

dc.contributor.advisorBerutu, Lister
dc.contributor.authorSitumorang, Esra Yunita
dc.date.accessioned2022-03-21T04:04:59Z
dc.date.available2022-03-21T04:04:59Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48030
dc.description.abstractSkripsi yang berjudul Makna Tortor Pahompu Bagi Masyarakat Simalungun Dalam Upacara Adat Marujung Goluh Sayur Matua, upacara ini merupakan salah satu upacara adat yang sangat penting dalam masyarakat Simalungun. Upacara ini memiliki makna sebagai penghormatan untuk orangtua yang meninggal yang sudah dianggap sudah mencapai tingkat kehidupan yang tertinggi, sudah dianggap menyelesaikan tanggungan di dunia sehingga disebut dalam Simalungun sebagai kematian yang ideal yaitu matei sayur matua. Dalam upacara adat sayur matua ada salah satu tortor yang sangat menarik yaitu tortor pahompu yang memiliki makna sebagai bentuk penghormatan pahompu kepada ompung yang sudah meninggal serta sebagai bukti kasih sayang seorang ompung kepada pahompu untuk memberikan hasil pencaharian untuk yang terakhir kalinya kepada pahompunya yang dituangkan secara simbolik dalam bentuk beras, uang dan permen yang di lemparkan (dihamburkan) pada saat acara manortor tersebut. Penelitian ini dilakukan di Desa Huta Tanoh Tinggir. Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu penelitian lapangan bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan seperti wawancara dan observasi. Wawancara yang penulis lakukan ditujukan kepada informan yang berperan dalam berlangsungnya upacara adat sayur matua serta tokoh-tokoh adat yang ada di Desa Huta Tanoh Tinggir. Penulis melakukan wawancara hanya sekali bertatap muka dengan informan setelahnya penulis melakukan wawancara menggunakan smartphone sebagai alat perekam, hal ini penulis lakukan karena merupakan permintaan dari informan agar tetap menjaga keamanan dalam mencegah virus Covid 19. Serta observasi yang penulis lakukan mengamati kegiatan sehari-hari masyarakat desa terutama yang menjadi bagian dari informan penulis. Hasil penelitian memberikan gambaran mengenai setiap proses dalam kegiatan upacara adat sayur matua. Dari hasil penelitian ini juga dapat diambil kesimpulan bahwa tor tor pahompu memiliki makna merupakan bentuk hasil dari pencaharian ompung/inang semasa dia hidup dan ingin membagikannya kepada pahompu nya (cucu-cucunya). Tortor pahompu menandakan bahwasanya ompung/inang sudah memiliki banyak cucu yang menandakan bahwa sudah sayur matua.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMaknaen_US
dc.subjectUpacaraen_US
dc.subjectsayur matuaen_US
dc.subjectSimalungunen_US
dc.titleMakna Tortor Pahompu bagi Masyarakat Simalungun dalam Upacara Adat Marujung Goluh Sayur Matuaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM160905028
dc.description.pages119 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record