Show simple item record

dc.contributor.advisorSibarani, Robert
dc.contributor.advisorPujiati
dc.contributor.authorPermatasari, Nova Indah
dc.date.accessioned2022-03-21T06:35:55Z
dc.date.available2022-03-21T06:35:55Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48037
dc.description.abstractThis study aims to describe the performance, indexicality, participants and local wisdom contained in the implementation of the tradition. This research was conducted in TanjungLangkat Village salapian DistrictLangkat Regency North Sumatra Province in order to obtain accurate data.This study uses qualitative research methods by applying the interactive model proposed by Huberman, 2014.The results of this study on performance have three stages in the process of implementing the mbababelosembar tradition, namely the welcoming stage, the submission of the campil and asking the truth of MBS.There are indexicalities in the form of KampilPersetambian, Pundun and PenindihPundun, CimpaUnungBulung, TikarAmakMbetar, Cipera, and UisJungkit.Participants in this tradition are kalimbubu, anakberu, senina and other participantsnamely speech activities, speech situations, speech events, and speech acts.Local wisdom contained in the MBS tradition is social solidarity and mutual cooperation, kinship, harmony, gratitude, and cultural preservation.From this study it can be concluded that in the implementation of the tradition of Mbaba Belo, it has three stages, namely reception, giving kampil, and asking for the Community MBS. There are seven indexes in the implementation of the MBS participant tradition in this study are Kalimbubu, Senina, and Beru's children there are participants Speech Activities, Speech Situation, Speech Event, and Speech Act. Local wisdom in this study is social solidarity and mutual cooperation, family, harmony, gratitude, and cultural preservationen_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk memaparkan performansi, indeksikalitas, partisipan beserta kearifan lokal yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi tersebut. penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Langkat Kecamatan Salapian Kabupaen Langkat Propinsi Sumatera Utara guna mendapatkan data yang akurat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menerapkan model inte//raktif yang dikemukan oleh Huberman, 2014. Hasil dari penelitian ini pada performansi memiliki tiga tahapan pada proses pelaksanaan tradisi mbaba belo selambar yaitu tahap penyambutan, penyerahan kampil dan menanyakan kebenaran MBS. Terdapat indeksikalitas berupa Kampil Persetambian, Pundun dan Penindih Pundun, Cimpa Unung Bulung,TikarAmakMbetar, Cipera, dan Uis Jungkit. Partisipan dalam tradisi ini adalah kalimbubu, anak beru, senina serta partisipan lain yaitu Speech activities, Speech situation, Speech event, dan Speech act. Kearifan lokal yang terdapat dalam tradisi MBS adalah Kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan, Kekeluargaan, kerukunan, Rasa syukur, dan pelestarian budaya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan tradisi Mbaba Belo Selambar memiliki tiga tahapan yaitu penyambutan, pemberian kampil, dan menanyakan kebenaraan MBS. Terdapat tujuh indeksikalitas dalam pelaksanaan tradisi MBS partisipan dalam penelitian ini adalah kalimbubu, senina, dan anak beru juga terdapat partisipan Speech activities, Speech situation, Speech event, dan Speech act. kearifan local dalam penelitian ini adalah Kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan, Kekeluargaan, kerukunan, Rasa syukur, dan pelestarian budaya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMBSen_US
dc.subjectPerformansien_US
dc.subjectIndeksikalitasen_US
dc.subjectPartisipanen_US
dc.subjectKearifan Lokalen_US
dc.titleTradisi Mbaba Belo Selambar Masyarakat Karo: Kajian Antropolinguistiken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM187009028
dc.description.pages105 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record