Kajian Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Genangan Air di antara Sub DAS Sungai Selayang dan Sungai Putih Kota Medan

Abstract

The increase in development and the effect of changes land use in the Medan City area are influenced by the increasing population and the city's economy, which is followed by the demand for built-up land in accordance with the needs to accommodate community activities, including the need for built-up land for settlements, trade, commercial services and the availability of space green open and public service facilities. The complexity of the problem of land use change the city of Medan is one of the routine problems that cannot be resolved properly so that its existence often has the impact of socio-economic problems in urban spatial planning. This study aims to identify changes land use between river sub-watersheds in the period 2000, 2010 and 2020, This study uses an ecological approach, political economy, with map overlay analysis (superimpose) and Geographic Information System provides information on changes land use and area of surface waterlogging. The results of this study describe changes land use from land cover to built up land so that the increase in surface water inundation is due to reduced absorption of surface water into the soil between the White River and Selayang River sub-watersheds and estimates the next 5 (five) years from the projected effect of changes in land use. land use against waterlogging between the White River and Selayang River sub-watersheds

Peningkatan pembangunan serta pengaruh perubahan penggunaan lahan pada wilayah Kota Medan dipengaruhi dari meningkatnya populasi penduduk dan ekonomi. Kedua, kebutuhan lahan konstruksi yang memenuhi kebutuhan kegiatan masyarakat, antara lain kebutuhan lahan konstruksi untuk tempat tinggal, perdagangan, dan jasa komersial, serta ketersediaan ruang terbuka hijau dan fasilitas pelayanan umum. Kompleksitas perubahan penggunaan lahan di Kota Medan merupakan salah satu permasalahan konvensional yang tidak dapat diselesaikan dengan baik, dan keberadaannya seringkali memberikan dampak sosial dan ekonomi terhadap penataan ruang kota. Perubahan penggunaan lahan antara sub-DAS Sungai Putih dan Sungai Selayan tahun 2000, 2010, dan 2020, penelitian ini menggunakan metode ekologi, ekonomi politik, analisis hamparan peta (overlay), dan Sistem Informasi Geografis untuk menyediakan data perubahan penggunaan lahan. daerah genangan air permukaan. Hasil penelitian ini menggambarkan perubahan penggunaan lahan terhadap penutupan lahan menjadi lahan terbangun Oleh karena itu, peningkatan genangan air permukaan disebabkan oleh penurunan serapan tanah terhadap air permukaan antara sub-DAS Sungai Putih dan Sungai Selayang, dan diperkirakan antara sub-DAS Sungai Putih dan Sungai Putih pada 5 (lima) mendatang tahun berdasarkan proyeksi dampak perubahan penggunaan lahan antara banjir