Formulasi dan Uji Aktivitas dari Kombinasi Minyak Kelapa Murni dan Ekstrak Etanol Daun Mobe (Artocarpus Lakoocha. Roxb) dalam Sediaan Salep terhadap Penyembuhan Luka

Abstract

When the skin is punctured, torn or slashed, a wound will form that can cause disruption of body functions. When the skin is damaged due to an injury, the body will immediately respond to carry out the healing process which can be accelerated by administering medicinal preparations. Virgin coconut oil and ethanol extract of Mobe leaves have the potential for wound healing. The purpose of this study was to examine the combination of virgin coconut oil and ethanolic extract of mobe leaves in an ointment preparation for wound healing in rats using histopathological and IHC methods. This study used rats which were divided into 6 groups. Before the treatment, the rats were acclimatized for 7 days. After acclimatization, wounds were made on the rat's back using a punch biopsy. When making the wound, the rat was first anesthetized to reduce the pain that occurs when making the wound. Wound care in rats used a formula consisting of formulas f0, f1, f2, f3, f4 and Betadine. Wound healing was observed after 21 days with parameters of changes in wound size, epithelial diameter, protein expression of Platelet Derived Growth Factor (PDGFBB), Transforming Growth Factor (TGF-ꞵ1), Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) dan Cyclooxygenase (COX2) The results of the evaluation of the combination of VCO and EEDM ointment were obtained stable for 90 days. The results of the observation of wound healing after 21 days obtained that the formula group F1 (3:1) showed better wound healing than the positive control. The result of the percentage reduction in the size of the wound diameter formula F1 is 62.54%. The results of changes in the size of the epithelial diameter were better obtained at the formula F1=102.57μm. The results of observations of IHC expression of Platelet Derived Growth Factor (PDGFBB), Transforming Growth Factor (TGF-ꞵ1), Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) and Cyclooxygenase (COX2) qualitatively the formula F1 group showed higher expression. more than the other formula groups and positive control. Based on the test results, it can be concluded that the F1 (3:1) formula showed a better improvement in wound healing compared to the other formula groups.

Ketika kulit tertusuk, tercabik atau tersayat akan terbentuk luka yang menyebabkan kerusakan dan tubuh akan segera merespon untuk melakukan proses penyembuhan yang dapat dipercepat dengan pemberian sediaan obat. Minyak kelapa murni dan ekstrak etanol daun Mobe berpotensi untuk penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hasil kombinasi minyak kelapa murni dan ekstrak etanol daun mobe dalam sediaan salep terhadap penyembuhan luka dengan menggunakan metode histopatologi dan IHC. Penelitian ini menggunakan tikus dan dibagi dalam 6 kelompok perlakuan dengan masing-masing formula. Sebelum dilakukan perlakuan, tikus diaklimatisasi terlebih dahulu selama 7 hari. Setelah aklimatisasi, dilakukan pembuatan luka pada punggung tikus menggunakan punch biopsi. Pada proses pembuatan luka, terlebih dahulu tikus dianastesi untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi saat pembuatan luka. Perawatan luka pada tikus menggunakan formula yang terdiri dari formula F0 (kontrol negatif), F1 (3:1), F2 (1:1), F3 (VCO 5%), F4 (1:3) dan Betadine (kontrol positif). Penyembuhan luka diamati setelah 21 hari dengan parameter pengurangan ukuran diameter luka, perubahan ukuran epitel, ekspresi protein Platelet Derived Growth Factor (PDGFBB), Transforming Growth Factor (TGF-ꞵ1), Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) dan Cyclooxygenase (COX2). Hasil evaluasi sediaan salep kombinasi VCO dan EEDM diperoleh stabil selama 90 hari. Hasil pengamatan penyembuhan luka setelah 21 hari diperoleh kelompok formula F1 (3:1) menunjukkan penyembuhan luka lebih baik dibandingkan dengan kontrol positif. Hasil persentase pengurangan ukuran diameter luka formula F1 62,54%. Hasil perubahan ukuran diameter epitel lebih baik diperoleh pada formula F1=102.57μm. Hasil pengamatan IHC ekspresi Platelet Derived Growth Factor (PDGFBB), Transforming Growth Factor (TGF-ꞵ1), Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) dan Cyclooxygenase (COX2) secara kualitatif kelompok formula F1 menunjukkan ekspresi yang lebih banyak dibandingkan kelompok formula lain dan kontrol positif. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa formula F1 (Minyak Kelapa Murni 3,75g : EEDM 1,25 g) menunjukkan peningkatan penyembuhan luka yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok formula yang lain.