Pengaruh Sarana Sanitasi Dasar dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Diare pada Balita Menyusu di Permukiman Pasca Erupsi Sinabung, Karo
View/ Open
Date
2022Author
Lubis, Irwansyah
Advisor(s)
Indirawati, Sri Malem
Marsaulina, Irnawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Diarrhea is one of the endemic health problems in Indonesia and has the opportunity for Extraordinary Events (KLB) to occur which are often accompanied by mortality. In 2018 there were 7,157,483 people with diarrhea in health facilities with 4,165,789 people with diarrhea served in health facilities. Karo Regency is a district in North Sumatra, where the Sinabung eruption disaster became one of the factors for poor basic sanitation so that the coverage of diarrhea cases in 2018 totaled 11,061 cases of diarrhea in children under five. The purpose of this study was to analyze the effect of basic sanitation facilities and personal hygiene on the incidence of diarrhea in breastfeeding infants in the post-eruption settlement of Sinabung, Karo in 2021. This type of research is a quantitative study with a cross sectional study design. Analysis of the data using multiple logistic regression with a sample of 113 mothers who have toddlers aged 6-24 months. The results showed that the influential variables were latrine facilities (p=0.034), garbage disposal facilities (p=0.048) hand hygiene (p=0.021), and nail hygiene (p=0.037) on the incidence of diarrhea in breastfeeding infants. The most influential variable on the incidence of diarrhea in breastfeeding toddlers is hand hygiene which has the greatest Exp.B value, which is 2,025. Suggestions for this study to health workers are expected to carry out health promotion and education about basic sanitation and personal hygiene to mothers whose toddlers do not experience diarrhea to prevent an increase in cases of diarrhea and to provide treatment and education to mothers whose toddlers experience diarrhea so as not to occurrence of complications or the severity of diarrhea events to prevent death. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan endemis di Indonesia dan memiliki peluang terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang kerap diiringi mortalitas. Pada tahun 2018 sebesar 7.157.483 orang jumlah penderita diare di sarana kesehatan dengan jumlah penderita diare yang dilayani di sarana kesehatan sebesar 4.165.789. Kabupaten Karo merupakan kabupaten yang berada di Sumatera Utara, dimana bencana erupsi Sinabung menjadi salah satu faktor buruknya sanitasi dasar sehingga cakupan kasus diare pada tahun 2018 jumlah penemuan semua umur sebesar 11.061 sedangkan kasus diare pada balita sebesar 13.540. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh sarana sanitasi dasar dan personal hygiene terhadap kejadian diare pada balita menyusu di permukiman pasca erupsi Sinabung, Karo tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Analisa data menggunakan uji regresi logistik berganda dengan jumlah sampel 113 ibu yang memiliki balita berusia 6-24 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh adalah sarana jamban (p=0,034), sarana pembuangan tempat sampah (p=0,048) kebersihan tangan (p=0,021), dan kebersihan kuku (p=0,037) terhadap kejadian diare pada balita menyusu. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita menyusu adalah kebersihan tangan memiliki nilai Exp.B yang paling besar yaitu 2,025. Saran untuk penelitian ini kepada petugas kesehatan diharapkan untuk melakukan promosi kesehatan serta edukasi mengenai sanitasi dasar dan personal hygiene kepada para ibu yang balitanya tidak mengalami kejadian diare untuk mencegah peningkatan kasus kejadian diare serta melakukan pengobatan dan edukasi kepada para ibu yang balitanya mengalami kejadian diare agar tidak terjadi komplikasi atau keparahan kejadian diare untuk mencegah kematian.
Collections
- Master Theses [2429]
