Pengaruh Komunikasi Metode Proximitas terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dalam Pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Aceh Utara

Abstract

IDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), is a collection of symptoms found in the final phase of infection with HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV has infected more than 60 million people worldwide. Nowadays AIDS becomes leading cause of death in Africa. HIV / AIDS cases in Indonesia is the highest reported in the age group 25-49 years (75.4%). Program on HIV / AIDS still face many obstacles, because the problem of HIV / AIDS related to lack of knowledge and understanding of the community. The resistance of the socio-cultural aspects in the counseling occur particularly in areas such religious-based province. Therefore, it needs to consider aspects of closeness or proximitas (proximitas), which theoretically is a situational factors that affect interpersonal relationships in communication. This study menggunakan desain quasi-experimental design with a nonequivalent control group pretest and posttest. The population in this study were women of reproductive age who were married were age 20-49 years at two District of the District Lhoksukon represented by Abe Ara village of 24 people and LB Nga village of 24 people who made ekspserimen and Dewantara represented by Hamlet Uteun geulinggang 24 and Hamlet Bangka Jaya 24 people who served as the control. Analysis of data using normality test, homogeneity test, test changes in knowledge with Wilcoxon test and Mann Whitney U test

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), merupakan sekumpulan gejala yang dijumpai pada fase akhir dari infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV telah menginfeksi lebih dari 60 juta penduduk di seluruh dunia. Saat ini AIDS menjadi penyebab kematian utama di Afrika. Kasus HIV/AIDS di Indonesia tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (75,4%).. Program penanggulangan HIV/AIDS masih menghadapi berbagai kendala, karena masalah HIV/AIDS terkait dengan rendahnya pengetahuan serta pemahaman masyarakat. Hambatan dari aspek sosial budaya dalam penyuluhan terjadi khususnya pada wilayah yang berbasis keagamaan seperti Provinsi Aceh. Oleh karena itu perlu memperhatikan aspek kedekatan atau proksimitas yang secara teoritis merupakan faktor situasional yang mempengaruhi hubungan interpersonal dalam komunikasi. Penelitian ini menggunakandesain quasi eksperimen, desain nonequivalent control group dengan pretest dan posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia reproduktif yang telah menikah yaitu umur 20-49 tahun di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Lhoksukon yang diwakili oleh Desa Ara Abe 24 orang dan Desa Nga LB 24 orang yang dijadikan ekspserimen dan Dewantara yang diwakili oleh Dusun Uteun geulinggang 24 orang dan Dusun Bangka Jaya 24 orang yang dijadikan sebagai kontrol. Analisis data menggunakan uji Normalitas,uji homogenitas, uji perubahan pengetahuan dengan uji wilcoxon serta uji Mann Whitney U. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara empirik model penyuluhan kesehatan dengan strategi pendekatan proksimitas oleh ustad/ustadzah terbukti lebih efektif dibandingkan tanpa ustad. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS secara bermakna pada wanita usia reproduktif yang telah menikah setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan metode komunikasi proksimitas oleh ustad. Komunikasi metode proksimitas kedekatan ustad dengan masyarakat ini, menjadi salah satu cara untuk mensosialisasikan program promosi kesehatan yang menjadi prioritas pemerintah misalnya penyakit yang penularannya sangat mudah dan upaya preventifnya dengan melibatkan peran langsung dari masyarakat, seperti DBD, malaria, diare, HIV/AIDS, dan lain-lain