Show simple item record

dc.contributor.advisorAmra, Aryani Atiyatul
dc.contributor.authorLubis, Dian Friska Yanty
dc.date.accessioned2022-04-01T02:51:02Z
dc.date.available2022-04-01T02:51:02Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48235
dc.description.abstractBackground: Traumatic cataract is damage to the lens is a frequent complication encountered due to trauma that causes decreased visual acuity okuli. Traumatic cataracts can be caused by blunt trauma and penetrating trauma. Traumatic cataracts usually only on one eye so that the lens after cataract surgery is necessary to prevent anisokonia intraokuli and to achieve a good binocular vision. Objective: This study aimed to determine how much lift traumatic cataract. Methods: This study was a descriptive cross-sectional design of the study conducted at the RSUP. Haji Adam Malik Medan. Data is done through analysis of medical record data in 92 cataract patients who were referred to the clinic's since June 2010 - June 2012. Samples were selected with a total sampling technique. Results: From the 92 samples studied, found only 4 samples are traumatic cataracts. Each one who suffered traumatic cataract were men who Batak tribes and Java, with the kind of work that most are working hard, and then the workers were. Conclusion: Trauma of the most traumatic cataract is causing sharp trauma.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Katarak traumatika merupakan kerusakan lensa unilateral merupakan komplikasi yang sering dijumpai oleh karena trauma okuli yang menyebabkan penurunan visus. Katarak traumatika dapat disebabkan oleh karena trauma tumpul maupun trauma tembus. Katarak traumatika biasanya hanya mengenai satu mata sehingga setelah operasi katarak diperlukan lensa intraokuli untuk mencegah anisokonia dan untuk mencapai penglihatan binocular yang baik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa angkat katarak akibat trauma. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Pengmpulan data dilakukan melalui analisis pada 92 data rekam medik penderita katarak yang dirujuk ke Poliklinik Mata sejak Juni 2010 – Juni 2012. Sampel dipilih dengan teknik total sampling. Hasil : Dari 92 sampel yang diteliti, dijumpai hanya 4 sampel saja yang menderita katarak akibat trauma. Masing-masing yang menderita katarak akibat trauma adalah laki-laki yang bersuku batak dan jawa, dengan jenis pekerjaan yang paling banyak adalah pekerja berat, dan selanjutnya pekerja sedang. Kesimpulan : Trauma yang paling banyak menyebabkan katarak trauma adalah trauma tajam.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTraumatic cataracten_US
dc.subjectsharp traumaen_US
dc.subjectKatarak traumaen_US
dc.subjecttrauma tajamen_US
dc.titlePrevalensi Katarak Akibat Trauma Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2010 - 2012en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090100235
dc.description.pages73 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record