Perbedaan Pembentukan Dentinal Bridge antara Pasta ZOE-Karbonat Apatit dengan Kalsium Hidroksida setelah Dilakukan Direct Pulp Capping pada Molar Satu Maksila Tikus Wistar (Pengamatan 4 Minggu)
View/ Open
Date
2019Author
Silalahi, Endang Pebrina
Advisor(s)
Octiara, Essie
Metadata
Show full item recordAbstract
Karies gigi terjadi karena proses demineralisasi dari interaksi bakteri pada permukaan gigi dengan berjalannya waktu gigi menjadi berlubang. Perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani karies yang telah mencapai dentin dan terbukanya pulpa secara iatrogenik adalah dengan melakukan direct pulp capping. Bahan perawatan gold standart pulp capping adalah Ca(OH)2. Bahan alternatif lainnya yang dapat digunakan untuk adalah karbonat apatit. Karbonat apatit adalah material bone graft yang berfungsi menginduksi sel osteoblas yang akan membantu proses pembentukan tulang dan memungkinkan dapat juga menginduksi pembentukan dentinal bridge. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan reaksi inflamasi, reaksi odontoblast dan pembentukan dentinal bridge antara pasta ZOE-karbonat apatit dan Ca(OH)2.
Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimental post test only control design secara in vivo. Penelitian ini menggunakan 30 gigi tikus dibagi masing-masing 10 gigi pada kelompok pasta ZOE-karbonat apatit, kontrol positif, dan kontrol negatif yang diamati selama 4 minggu. Pada setiap tikus, gigi molar satu maksila sebanyak dua buah kiri dan kanan dilakukan direct pulp capping, lalu bahan perawatan pulpa diaplikasikan ke kavitas gigi dan ditumpat dengan GIC. Setelah 4 minggu, tikus dimatikan dan dilakukan reseksi rahang untuk mengambil gigi molar satu yang sudah diberi perlakuan, dilakukan persiapan HE dan pembentukan dentin reparatif dilihat menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 400x.
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Mann-Whitney test dan didapatkan perbedaan signifikan terdapat antara kelompok pasta ZOE-karbonat apatit dan kontrol negatif pada pemeriksaan pemeriksaan kontinuitas dentinal bridge (p=0,015), morfologi dentinal bridge (p=0,023), ketebalan dentinal bridge (p=0,011), tipe inflamasi (p=0,019), intensitas inflamasi (p=0,019), perluasan inflamasi (p=0,019), dan hasil uji statistik Kruskal-Wallis test tidak terdapat perbedaan signifikan pada pembentukan sel odontoblas antara ketiga bahan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa pasta ZOE-karbonat apatit dapat merangsang pembentukan dentinal bridge.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
