Show simple item record

dc.contributor.advisorOctiara, Essie
dc.contributor.authorSilalahi, Endang Pebrina
dc.date.accessioned2022-04-01T03:57:11Z
dc.date.available2022-04-01T03:57:11Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48248
dc.description.abstractKaries gigi terjadi karena proses demineralisasi dari interaksi bakteri pada permukaan gigi dengan berjalannya waktu gigi menjadi berlubang. Perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani karies yang telah mencapai dentin dan terbukanya pulpa secara iatrogenik adalah dengan melakukan direct pulp capping. Bahan perawatan gold standart pulp capping adalah Ca(OH)2. Bahan alternatif lainnya yang dapat digunakan untuk adalah karbonat apatit. Karbonat apatit adalah material bone graft yang berfungsi menginduksi sel osteoblas yang akan membantu proses pembentukan tulang dan memungkinkan dapat juga menginduksi pembentukan dentinal bridge. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan reaksi inflamasi, reaksi odontoblast dan pembentukan dentinal bridge antara pasta ZOE-karbonat apatit dan Ca(OH)2. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimental post test only control design secara in vivo. Penelitian ini menggunakan 30 gigi tikus dibagi masing-masing 10 gigi pada kelompok pasta ZOE-karbonat apatit, kontrol positif, dan kontrol negatif yang diamati selama 4 minggu. Pada setiap tikus, gigi molar satu maksila sebanyak dua buah kiri dan kanan dilakukan direct pulp capping, lalu bahan perawatan pulpa diaplikasikan ke kavitas gigi dan ditumpat dengan GIC. Setelah 4 minggu, tikus dimatikan dan dilakukan reseksi rahang untuk mengambil gigi molar satu yang sudah diberi perlakuan, dilakukan persiapan HE dan pembentukan dentin reparatif dilihat menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 400x. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Mann-Whitney test dan didapatkan perbedaan signifikan terdapat antara kelompok pasta ZOE-karbonat apatit dan kontrol negatif pada pemeriksaan pemeriksaan kontinuitas dentinal bridge (p=0,015), morfologi dentinal bridge (p=0,023), ketebalan dentinal bridge (p=0,011), tipe inflamasi (p=0,019), intensitas inflamasi (p=0,019), perluasan inflamasi (p=0,019), dan hasil uji statistik Kruskal-Wallis test tidak terdapat perbedaan signifikan pada pembentukan sel odontoblas antara ketiga bahan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa pasta ZOE-karbonat apatit dapat merangsang pembentukan dentinal bridge.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectpasta ZOE-karbonat apatiten_US
dc.subjectdentinal bridgeen_US
dc.subjectdirect pulp cappingen_US
dc.subjectCa(OH)2en_US
dc.titlePerbedaan Pembentukan Dentinal Bridge antara Pasta ZOE-Karbonat Apatit dengan Kalsium Hidroksida setelah Dilakukan Direct Pulp Capping pada Molar Satu Maksila Tikus Wistar (Pengamatan 4 Minggu)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM150600152
dc.description.pages101 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record