Show simple item record

dc.contributor.advisorSimanjuntak, Peninna
dc.contributor.authorLubis, Nurlaila Hanifah
dc.date.accessioned2022-04-01T04:42:48Z
dc.date.available2022-04-01T04:42:48Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48255
dc.description.abstractLumban Pinasa merupakan salah satu desa di Kecamatan Siabu yang dihuni langsung oleh masyarakat Batak Toba. Etnis Batak Toba pertama kali datang ke Kecamatan Siabu pada tahun 1912, dimulai dari tahun tersebut etnis Batak Toba menjadikan Kecamatan Siabu sebagai tujuan migrasi mereka dari daratan tinggi toba. Migrasi yang dilakukan etnis Batak Toba ke Kecamatan Siabu dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor pendorong dari daerah asal dan faktor penarik dari daerah tujuan. Jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan tekanan terhadap lahan pertanian yang semakin sempit selain itu keadaan ekonomi yang tidak baik karena lahan yang tandus di daratan tinggi toba, selain itu adanya misi budaya yang melekat pada diri orang Batak Toba yaitu untuk mewujudkan konsep Hagabeon, Hasangapon dan Hamoraon. Penelitian ini berjudul “Etnis Batak Toba di Lumban Pinasa Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal 1916-2010”, mengkaji tentang migrasi yang dilakukan etnis Batak Toba keluar dari daratan tinggi Toba yang merupakan tanah nenek moyangnya. Penelitian migrasi tentang Batak Toba di berbagai daerah sudah banyak dituliskan dan penulis melakukan penelitian di Lumban Pinasa Kecamatan Siabu yang belum pernah diteliti. Selain itu, penelitian juga berlanjut pada kehidupan masyarakat Batak Toba di Lumban Pinasa. Dimulai dari tempat pemukiman mereka, budaya Batak Toba yang masih di pertahankan sampai sekarang, sistem kekerabatan antar masyarakat Batak Toba, dan mata pencaharian mereka untuk bisa memenuhi kehidupan keluarganya. Penelitian ini juga mendeskripsikan interaksi sosial yang dilakukan antara etnis Batak Toba dan etnis Mandailing selama hidup berdampingan bertahun-tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian isni adalah metode penelitian sejarah, yaitu Heuristik (pengumpulan data), Verifikasi (kritik Sumber), Interpretasi, dam yang terakhir adalah Historiografi. Kehidupan kedua etnis ini berjalan baik-baik saja dimulai dari mereka melakukan migrasi di tahun 1912 sampai hari ini. Melakukan budaya masing-masing dan menghargai satu sama lain. Toleransi beragama juga terlihat antara kedua etnis ini.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBatak Tobaen_US
dc.subjectmigrasien_US
dc.subjectinteraksi sosialen_US
dc.titleEtnis Batak Toba di Lumban Pinasa Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal 1916-2010en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM160706042
dc.description.pages83 halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record