dc.description.abstract | Latar Belakang: Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis progresif dengan karakteristik ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, protein, yang dapat menyebabkan gula darah meningkat (hiperglikemia). Salah satu jenis penyakit DM yaitu diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Pasien DMT2 beresiko mengalami komplikasi yang bersifat kronis. Komplikasi yang paling sering terjadi yaitu adanya penyakit pembuluh darah perifer yang terjadi di kaki, hal ini dapat menyebabkan resiko trauma kaki pada pasien DMT2 meningkat. Penilaian gangguan pada sirkulasi darah perifer dilakukan dengan Ankle Brachial Index (ABI). Nilai ABI yang dinyatakan rendah pada pasien DMT2, sangat berhubungan erat dengan resiko terjadinya gangguan sirkulasi darah perifer yang lebih tinggi. Peneliti ingin mengetahui gambaran kelancaran aliran darah perifer pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUP H. Adam Malik Medan.
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelancaran aliran darah perifer pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUP H. Adam Malik Medan.
Metode: Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif deskripstif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien DM Tipe 2 di RSUP Haji Adam Malik Medan sebanyak 55 orang. Alat ukur yang digunakan adalah instrumen data demografi dan Doppler Vascular.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas usia pasien >40 tahun dengan jumlah 44 orang (80%) dan usia di bawah <40 tahun dengan jumlah 11 orang (20%). Distribusi jenis kelamin perempuan berjumlah 29 orang (52,7%), sedangkan laki-laki berjumlah 26 orang (47,3%). Distribusi nilai ABI yang diperoleh dalam penelitian ini adalah; 0,5 mmHg sebanyak 6 orang (11%), 0,7 mmHg 5 orang (9%), 1,0 mmHg sebanyak 7 orang (13%), dan 1,2 mmHg sebanyak 37 orang (67%), serta tidak ada responden yang >1,2 mmHg.
Kesimpulan: Gambaran kelancaran aliran darah perifer pasien DM Tipe 2 di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah mayoritas normal dibuktikan dengan nilai ABI responden sebanyak 37 orang (67%) berada di angka 1,2 mmHg. Sebanyak 6 orang mengalami gangguan pembuluh arteri, 5 orang dengan gangguan pembuluh arteri-vena, dan 7 orang dengan gangguan pembuluh vena. | en_US |