| dc.description.abstract | Perbedaan Tingkat Depresi, Kecemasan, dan Stres selama Pandemi COVID-19 pada Dokter Umum dan Dokter Gigi di Puskesmas Kota Medan
ix + 62 halaman
Pandemi COVID-19 menempatkan para profesional perawatan kesehatan di seluruh dunia dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mereka harus membuat keputusan yang sulit dan bekerja di bawah tekanan ekstrim. Tenaga kesehatan adalah komponen penting untuk mengatasi masalah krisis kesehatan masyarakat berskala besar. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui persentase tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang dialami oleh dokter umum dan dokter gigi di Puskesmas Kota Medan selama pandemi COVID-19 dengan menggunakan skala DASS-21 dan menganalisis perbedaan tingkatnya. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel berjumlah 111 orang dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner secara luring. Hasil analisis data pada sampel dokter umum dan dokter gigi di Puskesmas Kota Medan menunjukkan hasil 100,0% dokter umum dan dokter gigi tidak mengalami depresi. Kemudian pada tingkat kecemasan, mayoritas responden tidak mengalami kecemasan, yaitu 100,0% dokter umum dan 97,3% pada dokter gigi, dan hanya 2,7% dokter gigi yang mengalami kecemasan ringan, Pada tingkat stres, hasil yang didapatkan 100,0% responden dokter umum dan dokter gigi tidak mengalami stres. Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat depresi, kecemasan, dan stres. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas dokter umum dan dokter gigi di Puskesmas Kota Medan tidak mengalami depresi, kecemasan, dan stres selama pandemi COVID-19. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor herd immunity,
dukungan sosial yang tinggi dari orang sekitar, pengurangan jam kerja, efikasi diri, dan penerapan strategi koping. | en_US |