Menganalisa Kekuatan Keramik Berbahan Clay, Abu Gunung Kelud, Air Laut dan Air Tawar
View/ Open
Date
2021Author
Nasution, Nindy Jeihan Fadilah
Advisor(s)
Sitorus, Zuriah
Sembiring, Kurnia
Metadata
Show full item recordAbstract
Clay-based ceramics with nano-crystal structure and mechanical strength are quite promising to be applied in the construction field. Variations in the composition of Mount Sinabung ash and aquades or seawater solvents on clay-based ceramics have a significant influence on the mixture so as to produce materials with good crystallinity properties and have optimal mechanical strength. The fabricated ceramics were then tested for morphology and crystallinity properties using a scanning electron microscope (SEM) and X-ray diffraction (XRD). Clay-based ceramic samples have polycrystalline properties, which means they have multiple crystal structures. The combination of Mount Kelud ash with distilled water solvent results in a more agglomerate morphology when compared to using seawater solvents. This is because the content of sea water which contains salt can neutralize the agglomeration. The combination of Mount Kelud ash with sea water at a ratio of 50:50% mass produces the most optimal compressive strength value when compared to other samples, which is 95,88 MPa when given a force of 331 N. Sample with aquadest, produces the most optimal compressive strength value which is, 75,01 MPa when given a force of 305 N. The test results of several indicators above show that clay-based ceramics with variations in the composition of Mount Kelud ash with seawater can be a promising material to be applied. Keramik berbasis clay dengan struktur kristal nano dan memiliki kekuatan mekanik yang baik dapat digunakan pada bidang konstruksi. Variasi komposisi abu gunung Kelud dan pelarut aquades atau air laut pada keramik berbasis clay memberikan pengaruh yang cukup baik pada campuran sehingga menghasilkan material dengan sifat kristalinitas yang baik dan memiliki kekuatan mekanik yang optimal. Keramik yang telah dibuat kemudian diuji morfologi dan sifat kristalinitasnya menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan X-ray Diffraction (XRD). Sampel keramik berbasis clay memiliki sifat polikristalin, yang berarti memiliki struktur kristal yang beragam. Kombinasi antara abu gunung Kelud dengan pelarut aquades menghasilkan morfologi yang kurang beraturan bila dibandingkan dengan menggunakan pelarut air laut. Hal ini dapat disebabkan karena kandungan air laut yang mengandung garam dapat menetralisir terjadinya aglomerasi. Kombinasi abu gunung Kelud dengan air laut pada rasio 50:50 %massa menghasilkan nilai kuat tekan yang paling optimal bila dibandingkan dengan sampel lain yaitu sebesar 95,88 MPa ketika diberi gaya sebesar 331 N. Pada sampel menggunakan aquadest , kuat tekan yang diperoleh sebesar 78,01 MPa ketika diberi gaya sebesar 305 N. Hasil pengujian beberapa indikator diatas menunjukkan bahwa keramik berbasis clay dengan variasi komposisi abu gunung Kelud dengan air laut dapat menjadi bahan yang menjanjikan untuk dapat digunakan.
Collections
- Master Theses [307]