Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Perikuten
dc.contributor.advisorTarigan, Kumolo
dc.contributor.authorPrasetyo, Ganang
dc.date.accessioned2022-05-20T07:19:37Z
dc.date.available2022-05-20T07:19:37Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48565
dc.description.abstractPenelitian ini berjudul ―Struktur dan Fungsi Musik Nasyid pada Pesta Pernikahan di Dusun Cinta Damai, Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.‖ Nasyid berasal dari bahasa Arab yang berarti senandung. Kata ini mengalami penyempitan makna dari senandung secara umum, menjadi senandung yang bernafaskan Islam. Metode yang penulis gunakan dalam menganalisis upacara, fungsi musik, dan struktur ritme ini adalah melalui: studi pustaka, media sosial, internet, pengamatan terlibat, wawancara, perekaman data baik berupa audio, visual, maupun audio visual. Data-data lapangan kemudian diolah di laboratorium yang bersifat etnomusikologis. Teori yang penulis gunakan adalah : Untuk menkaji upacara penulis menggunakan teori Koentjaraningrat (1985:234), untuk mengkaji fungsi musik nasyid pada pesta pernikahan penulis menggunakan teori fungsi musik dari Allan. P. Merriam (1964:219-226), untuk mengkaji struktur musik Nasyid penulis menggunakan teori analisis waktu di dalam musik oleh William P. Malm (terjemahan Takari, 2003). Hasil yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut. Dari sisi jalannya upacara tepung tawar dalam pesta pernikahan, maka dapat diklasifikasikan ke dalam 3 tahapan. (1) Pembentukan panitia pesta pernikahan yang dilakukan seminggu sebelum hari pesta pernikahan berlangsung, (2) Upacara tepung tawar pada acara pembukaan dalam pesta pernikahan, (3) Pembubaran panitia pesta pernikahan yang dilakukan sehari setelah pesta pernikahan. Yang kedua, fungsi musik nasyid pada pesta pernikahan di dusun Cinta Damai adalah sebagai berikut. Fungsi musik Nasyid dalam pesta pernikahan adalah: (1) Untuk mengabsahkan upacara tepung tawar, (2) Sebagai ekspresi emosi gembira dan sekaligus sedih, (3) Sebagai sarana doa kepada Tuhan, (4) Sebagai sarana hiburan, (5) Sebagai upaya melestarikan budaya. Dari kajian struktur transkripsi yang penulis kaji diperoleh hasil-hasil sebagai berikut: (1) Transkrip pertama dan kedua menggunakan acuan meter empat, namun pada transkrip kedua mengalami perubahan di tengah pertunjukan dan kembali lagi pada akhir pertunjukan, (2) taktus nasyid Assalamu‘alaikum berkisar 111 ketukan dasar per menit sedangkan taktus nasyid Marhaban berkisar 83 ketukan dasar per menit, (3) unsur-unsur pembentuk waktunya adalah memakai jenis-jenis ritme tunggal, dupel, kuadrupel, dan tanda-tanda istirahat yang dikomposisikan sedemikian rupa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectNasyiden_US
dc.subjectTepung tawaren_US
dc.subjectFungsien_US
dc.subjectStrukturen_US
dc.titleStruktur dan Fungsi Musik Nasyid pada Pesta Pernikahan di Dusun Cinta Damai, Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM150707004
dc.description.pages142 halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record