| dc.contributor.advisor | Daulay, Harmona | |
| dc.contributor.author | Ginting, Misnawaty Br | |
| dc.date.accessioned | 2022-05-23T01:46:01Z | |
| dc.date.available | 2022-05-23T01:46:01Z | |
| dc.date.issued | 2021 | |
| dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48575 | |
| dc.description.abstract | Multiple Roles of Karo Women Farmers in Assisting Children in the Era of the
Covid-19 Pandemic is the title of my research. A woman's varied duties refer to the
various tasks she performs (more than one role). Women's diverse roles in rural areas are
not new. They must labor outside the home in addition to being wives and mothers, such
as farming, gardening, and other occupations. The author of this study is interested in
learning more about the reality of many roles. In the context of gender inequality, Women
Farmers Karo in Assisting Children in the Era of the Covid-19 Pandemic in Kaban
Village, Kabanjahe District, Karo Regency.
This study combined a descriptive method with a qualitative approach. By
evaluating and summarizing data relevant to the current state of society, this method tries
to disclose events, facts, phenomena, and conditions that occur. Interviewing 12
informants, including 10 primary informants and 2 extra informants, using specific
criteria tailored to the research issue. The data is presented using the nurture theory to
demonstrate the reality of women Karo farmers' numerous responsibilities in supporting
children during the Covid-19 pandemic.
The results of this study indicate that the multiple roles of women Karo
farmers in Kaban village are a problem that is not uncommon. These multiple roles are
part of the lives of Karo women farmers, which often affect their lives. Karo women
farmers are faced with multiple roles every day, a culture of perpetuating every injustice,
especially in the division of labor within the family. Multiple roles in Kaban village arise
as a result of women having to assume various roles both in the domestic sphere and in
the public sphere. The results of this study found that Karo women farmers want to feel
justice in the division of roles. For example, they want their husbands to help with
household chores, reduce women's work in the fields, and help them teach their children
to study at home. But the results are not in line with expectations. Many problems must
be faced when deviating from tradition. One of the things they will get from the
community is social sanction. Every movement of women farmers is wrapped in a
cultural system that regulates and subjugates these women farmers | en_US |
| dc.description.abstract | Judul yang saya angkat pada penelitian kali ini adalah Multiple Roles Perempuan
Petani Karo Dalam Pendampingan Anak Di Era Pandemi Covid-19. Multiple roles
adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seseorang perempuan (lebih dari satu peran).
Pada masyarakat pedesaan multiple roles perempuan bukanlah hal yang baru. Mereka
disamping sebagai istri dan ibu, juga harus bekerja diluar rumah, misalnya: bertani,
berkebun, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana RealitaS
Multiple roles. Perempuan Petani Karo Dalam Pendampingan Anak di Era Pandemi
Covid-19 di Desa Kaban Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo dalam perspektif
ketidakadilan gender.
Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta,
fenomena, dan keadaan yang terjadi dengan menafsirkan dan menguraikan data yang
bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi dalam masyarakat. Penentuan informan
dengan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan topik penelitian dengan mewawancarai
12 informan, yakni 10 informan utama dan 2 informan tambahan. Penyajian data
mengacu pada teori nurture untuk menunjukkan realitas multiple roles yang dialami
perempuan petani Karo dalam pendampingan anak di masa pandemi Covid-19.
Hasil penelitian ini menunjukkan, multiple roles perempuan petani Karo di desa
Kaban menjadi masalah yang tidak jarang ditemui. Multiple roles ini menjadi bagian dari
kehidupan para perempuan petani Karo yang sering mempengaruhi kehidupan mereka.
Pata perempuan petani Karo setiap hari berhadapan dengan multiple roles, budaya
melestarikan setiap ketidakadilan khususnya dalam pembagian kerja di dalam keluarga.
Multiple roles di desa Kaban muncul akibat perempuan yang harus menanggung berbagai
peran baik di ranah domestik dan di ranah publik. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa
perempuan petani Karo ingin merasakan keadilan dalam pembagian peran misalnya ingin
suami membantu dalam mengerjakan urusan rumah, mengurangi pekerjaan perempuan
diladang dan membantunya dalam mengajari anak belajar di rumah. Namun hasilnya
tidak sesuai dengan harapan , banyak masalah yang harus hadapi ketika menyimpang
dari tradisi. Salah satu yang akan mereka dapatkan dari lingkungan masyarakat yaitu
sangsi sosial. Setiap ruang gerak petani perempuan dibalut dengan sistem budaya yang
mengatur dan menundukkan para petani perempuan tersebut. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | Multiple Roles | en_US |
| dc.subject | Perempuan Petani Karo | en_US |
| dc.subject | Ketidakadilan Gender | en_US |
| dc.subject | Teori Nurture | en_US |
| dc.title | Multiple Roles Perempuan Petani Karo dalam Pendampingan Anak di Era Pandemi Covid-19 | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM170901002 | |
| dc.description.pages | 150 halaman | en_US |
| dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |