Show simple item record

dc.contributor.advisorTambunan, Rytha
dc.contributor.authorSinaga, Friska
dc.date.accessioned2022-05-23T02:11:17Z
dc.date.available2022-05-23T02:11:17Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.citation113 Halamanen_US
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48580
dc.description.abstractPenelitian ini berjudul Pembagian Harta Warisan Anak Akibat Perceraian Pada Masyarakat Adat Batak Toba di Siantar, Kabupaten Simalungun. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis secara mendalam bagaimana sistem pembagian hak waris kepada anak dalam kasus perceraian hidup dan perceraian yang meninggal. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman interview guide terhadap beberapa informan yang sudah mengalami perceraian hidup dan perceraian meninggal serta melakukan wawancara dengan penetua adat yang ada di Desa Silakkidir. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembagian harta warisan pada masyarakat adat Batak Toba yang lebih diutamakan adalah anak laki-laki sulung. Anak perempuan tidak memiliki hak untuk menerima harta warisan. Pada sistemnya, pembagian harta warisan dilakukan pada saat orangtua melakukan acara manulangi dan biasanya harus dihadiri oleh hula-hula dan tetua adat untuk menjadi saksi dalam pembagian harta warisan. Desa Silakkidir lebih mengutamakan hukum adat/secara kekeluargaan daripada menggunakan hukum negara.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectHarta Warisanen_US
dc.subjectHukum Adaten_US
dc.subjectHak Warisen_US
dc.titlePembagian Hak Waris Anak Akibat Perceraian dalam Adat Batak Toba di Siantar, Kabupaten Simalungunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM160905072
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record