Pembinaan Anak/ Remaja Melalui Latihan Kerja di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas I Tanjung Gusta Medan

Abstract

Skripsi ini mendeskripsikan bagaimana pembinaan anak/ remaja melalui latihan kerja yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas I Tanjung Gusta Medan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pembinaan latihan kerja pada peserta anak didik Lembaga Pemasyarakatan yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas I Tanjung Gusta Medan, serta untuk mengetahui bagaimana respon dari peserta didik dan juga untuk mengetahui hambatan dalam proses pembinaan latihan kerja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian adalah Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas I Tanjung Gusta Medan. Peneliti melakukan observasi, wawancaraserta mengumpulkan data. Peneliti mewawancarai narasumber yaitu petugas pembinaan Lembaga Pemasyarakatan, andikpas, dan andikpas yang telah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa selama dalam pelaksanaan pembinaan latihan kerja yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas I Tanjung Gusta Medan, Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas I Medan telah cukup mampu memberikan berbagai kegiatan dan program pembinaan latihan kerja kepada peserta anak didik pemasyarakatan yang telah sesuai dengan Undang Undang dan hukum yang berlaku. Hukuman tidaklah selalu berhasil dengan baik untuk membina tiap anak didik pemasyarakatan. Bagaimanapun hukuman dan pelatihan kerja yang diberikan itu tidak sepenuhnya berhasil dalam mendidik anak didik pemasyarakatan. Keinginan dari peserta didiklah yang menjadi acuan bagi dirinya akan berhasil. Masyarakat juga berperan besar dalam menuntun para bekas anak didik untuk kembali lagi ke dalam masyarakat dengan cara mengatur, membatasi sang anak dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Adapun hambatan dalam pelaksanaan pembinaan latihan kerja bagi para peserta anak didik pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas I Medan yaitu ialah kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya minat belajar serta kurangnya tenaga pengajar ahli.