dc.contributor.advisor | Deliana, Frida | |
dc.contributor.advisor | Arifninetrirosa | |
dc.contributor.author | Hutapea, Saad Hamonangan | |
dc.date.accessioned | 2022-05-23T06:33:08Z | |
dc.date.available | 2022-05-23T06:33:08Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48607 | |
dc.description.abstract | This thesis entitled Description of Management of Bale Marojahan Art Studio in Junjung Sembah Dance Performance at Kedatukan Sunggal Medan City with the aim of the research as information about management description and form of Junjung Sembah dance performance by Bale Marojahan. In addition, this research is also a direction for the community to participate in preserving the arts in Indonesia, especially North Sumatra with a process of empowering resources in an art organization that is managed with a good management process. This research is based on the art management theory, including: Planning (planning), Organizing (organizing), Staffing (determination of human resources), Actuating (implementation), Controlling (supervision). Meanwhile the theory to analyze the performance, including: limited show time, beginning and the end, organized activities, a group of performers, a group of audience, performance venues and opportunities to perform. The method used for this research is qualitative method which includes field studies, laboratory studies, and literature studies. The results obtained include; 1) The Bale Marojahan art studio is managed directly by the owner of the studio, whose name is Mr. Mateus Suwarsono, since the beginning of the studio's construction until now (when this article was written) and in carrying out the management system involves divisional components that are formed to facilitate the running of the organization. These factors have a good impact on the development of Bale Marojahan in the artistic process. 2) The performing arts of the Junjung Worship Dance at the coronation of the traditional datuk/king Kedatukan Sunggal is one of the original Malay works that was entrusted to be brought back by the Bale Marojahan studio. This dance can only be performed at the time of the coronation of a sultan or a traditional king, and is not allowed to be performed outside the context of the event. It has three main parts of the movement, namely the Opening motion, Uphold Worship (Sembah Ilahi, Buka Marwah, Delapan Pataluh, Sembah Duli/Diraja, Sembah Orang Besar, Telisik, Hamba Sahaya, Jemput Tuah, Sembah Duli/Diraja), and Closing. Accompanied by Slow and Fast Gubang Music, with singing of Malay rhymes. | en_US |
dc.description.abstract | Skripsi ini berjudul Deskripsi Pengelolaan Sanggar Seni Bale Marojahan Dalam Pertunjukan Tari Junjung Sembah di Kedatukan Sunggal Kota Medan dengan tujuan penelitian sebagai informasi mengenai deskripsi pengelolaan beserta bentuk pertunjukan tari Junjung Sembah oleh Bale Marojahan. Selain itu penelitian ini juga menjadi arahan kepada masyarakat untuk ikut melestarikan kesenian di Nusantara, khususnya Sumatera Utara dengan proses pemberdayaan sumber daya dalam sebuah naungan organisasi seni yang dikelola dengan pengelolaan yang baik. Penelitan ini menggunakan teori manajemen seni meliputi: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (penentuan sumber daya manusia), Actuating (pelaksanaan), Controlling (pegawasan). Sedangkan teori untuk menganalisis pertunjukan memperhatikan: waktu pertunjukan yang terbatas, awal dan akhir, kegiatan yang terorganisir, sekolompok pemain, sekelompok penonton, tempat pertunjukan dan kesempatan untuk mempertunjukan. Metode yang digunakan adalah Metode Kualitatif meliputi studi lapangan, studi laboratorium, dan studi pustaka. Hasil yang diperoleh antara lain; 1) Sanggar seni Bale Marojahan dalam pengelolaannya dipimpin langsung oleh pemilik sanggar yakni Bapak Mateus Suwarsono dari awal sanggar ini dibangun hingga sekarang (saat tulisan ini dibuat) dan dalam menjalankan sistem pengelolaan melibatkan komponen divisi yang dibentuk untuk mempermudah jalannya organisasi. Faktor-faktor ini berdampak baik dalam perkembangan Bale Marojahan dalam proses berkesenian. 2) Pertunjukan seni Tari Junjung Sembah pada penobatan datuk/raja adat Kedatukan Sunggal merupakan salah satu karya asli Melayu yang dipercayakan untuk dibawakan kembali oleh sanggar Bale Marojahan. Tarian ini hanya dapat dipertunjukan pada saat penobatan seorang sultan ataupun raja adat, dan tidak diperkenankan untuk dibawakan diluar konteks acara tersebut. Memiliki tiga bagian utama gerakan, yakni gerak Pembuka, Junjung Sembah (Sembah Illahi,Buka Marwah, Delapan Pataluh,Sembah Duli/Diraja,Sembah Orang Besar,Telisik, Hamba Sahaya, Jemput Tuah, Sembah Duli/Diraja, dan Penutup. Diiringi musik Gubang Lambat dan Gubang Cepat dengan syair nyanyian dari pantun Melayu. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Sanggar Seni Bale Marojahan | en_US |
dc.subject | Seni Tradisional | en_US |
dc.subject | Manajemen | en_US |
dc.subject | Pertunjukan | en_US |
dc.subject | Tari Junjung Sembah | en_US |
dc.title | Deskripsi Pengelolaan Sanggar Seni Bale Marojahan dalam Pertunjukan Tari Junjung Sembah di Kedatukan Sunggal Kota Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM170707011 | |
dc.description.pages | 149 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |