| dc.contributor.advisor | Simanihuruk, Muba | |
| dc.contributor.author | Situmorang, Darwin | |
| dc.date.accessioned | 2022-05-23T08:03:27Z | |
| dc.date.available | 2022-05-23T08:03:27Z | |
| dc.date.issued | 2022 | |
| dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/48617 | |
| dc.description.abstract | Multikultural education can simply be interpreted as a process of community
development so that they have knowledge and are able to be adaptive in the midst of a
diverse society. The main goal of multikultural education is to create multikultural
awareness in every child which in the end will be able to create social conditions based
on equal rights and respect for each group. In this paper, the author uses a qualitative
research method because this method uses data taken through observation,
documentation and interviews with school principals, teachers and students at the Sultan
Iskandar Muda College Foundation (YPSIM). To review this paper, the author uses the
theory of social interaction and multikultural education. According to Banks,
Multikultural Education is an idea, an educational reform movement and a process.
Thus, the results of the research in this paper, found that the Sultan Iskandar Muda
Education Foundation (YPSIM) has implemented multikultural education, as seen from
the integration of Multikultural Education in Religious Subjects, schools also make
facilities through the provision of houses of worship for each religion in schools, To
further strengthen the application of multikultural education in religious lessons, the
teachers create a Mutual Class program which is attended by all students, besides that
the college also celebrates Religious Holidays for all students which in its
implementation involves all students which aims to make the interaction of school
residents more intimate. and lead to mutual understanding. | en_US |
| dc.description.abstract | Pendidikan multikultural secara sederhana bisa diartikan sebagai proses
pengembangan masyarakat agar mempunyai pengetahuan dan mampu bersikap adaptif
di tengah-tengah masyarakat yang beragam. Tujuan utama pendidikan multikultural
adalah menciptakan kesadaran mulitkultur pada setiap anak yang pada akhirnya akan
mampu menciptakan kondisi sosial yang berasaskan persamaan hak dan penghargaan
bagi setiap kelompok. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif karena metode ini menggunakan data yang diambil melalui observasi,
dokumentasi dan wawancara terhadap kepala sekolah, gur-guru dan siswa di Yayasan
Perguruan Sultan Iskandar muda (YPSIM). Untuk mengkaji tulisan ini, penulis
menggunakan teori interaksi sosial dan pendidikan multikultural. Menurut Banks
Pendidikan Multikultural merupakan ide, sebuah gerakan reformasi pendidikan dan
proses. Dengan demikian, hasil penelitian dalam tulisan ini, menemukan bahwa
Yayasan Perguruan Sultan Iskandar muda (YPSIM)sudah melaksanakan pendidikan
yang multikultural, terlihat dari pengintegrasian Pendidikam Multikultural dalam Mata
Pelajaran Agama, sekolah juga membuat fasilitas melalui penyediaan Rumah Ibadah
Masing-Masing agama di Sekolah, untuk semakin memperkuat penerapan pendidikan
multikultural dalam pelajaran agama, para guru membuat program Kelas Kebersamaan
yang diikuti seluruh siswa-siswi, selain itu perguruan juga merayakan Hari-Hari Besar
Keagamaan seluruh siswa yang dalam pelaksanaanya melibatkan seluruh siswa yang
bertujuan untuk membuat interaksi penghuni sekolah semakin akrab dan bermuara pada
pemahaman satu sama lain. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | Multikullturalisme | en_US |
| dc.subject | Pendidikan Multikultural | en_US |
| dc.subject | Interaksi Sosial | en_US |
| dc.subject | YPSIM | en_US |
| dc.title | Implementasi Pendidikan Multikultural di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM140901040 | |
| dc.description.pages | 155 Halaman | en_US |
| dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |