Pengaruh Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Pertumbuhan Fusobacterium nucleatum ATCC® 25586TM (In Vitro

Abstract

Fusobacterium nucleatum merupakan salah satu bakteri patogen penyebab periodontitis kronis, populasi mencapai 50%. Di Indonesia, periodontitis menjadi urutan kedua sesudah gingivitis. Jintan hitam digunakan sebagai pengobatan alami sejak 2000 tahun yang lalu, Bahan aktifnya antara lain alkaloid, flavonoid, tanin thymoquionon, timol dan saponin. Mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun gram negatif. Fusobacterium nucleatum adalah bakteri obligat anaerob gram negatif tidak berspora, non motil dan memiliki sel berbentuk batang. Tujuan penelitian mengetahui Kadar Bunuh Minimum (KBM), Kadar Hambat Minimum (KHM), zona hambat dan perbedaan diameter zona hambat ekstrak biji jintan terhadap Fusobacterium nucleatum ATCC® 25586 TM pada konsentrasi 60%, 40%, 20% dan 10%, kontrol positif Klorheksidin 0,2%, kontrol negatif Dimethyl sulfoxide (DMSO). Metode penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan posttest only control group design, setiap konsentrasi melakukan 4 kali pengulangan. Diameter zona hambat Fusobacterium nucleatum ATCC® 25586TM menggunakan metode uji Oneway Anova dilanjutkan Post Hoc Least Significance Different (LSD) untuk menentukan rata-rata antara kelompok. Hasil penelitian nilai Kadar Bunuh Minimum (KBM) ekstrak biji jintan hitam 40%, Kadar Hambat Minimum (KHM) 20% dan zona hambat dari konsentrasi 60%, 40%, 20% dan 10% rata-rata 21,75 mm, 16,06 mm, 12,38 mm dan 9,69 mm. Hasil uji Oneway Anova nilai p< 0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan daya hambat ekstrak biji jintan hitam pada konsentrasi 60%, 40%, 20% dan 10% terhadap pertumbuhan Fusobacterium nucleatum ATCC® 25586TM. Kesimpulan konsentrasi ekstrak biji jintan hitam yang optimum dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum ATCC® 25586TM .