dc.description.abstract | This study aims to investigate the system and structure of student classroom
interaction in Boarding of Junior High School Student in Medan. The transcripts
of a talk-in interaction video recording by Zoom Meeting between students and an
English teacher are regarded as data to be study using a discourse analysis
approach based on Martin's Conversation Analysis (CA) model inside Halliday's
Systemic Functional Linguistics (SFL) framework. The establishment of system
and structure in the English classroom interaction are the difficulties to be solved.
The research looked at motion types, mood types, and the speech function of
various clauses. In this study, qualitative research is used, with observation
method and analysis text as research instruments by documentation, as well as
library research to find literatures. The findings demonstrate that students behave
as initiators, whereas English teachers operate as supporters, with secondary
knower (k2k1) moving type mostly; the interaction is one of information
negotiation rather than goods and services, as interlocutors prefer declarative and
employ imperative sparingly. According to the findings, Question (Q) seems to
mostly fulfill the information given. Interrogative asking is most commonly used
to demonstrate that a structure's interpersonal meaning does not necessarily
correspond to its lexico-grammar. This research also shows how a classroom
discussion takes place in a natural pair of mood and speech function. It also
proves that students are on the demanding end of the scale, resulting in a lack of
feedback in the interaction. The dominant use of Moves pattern is k2^k1, the
dominant use of Mood is interrogative and the dominant use of Speech Function
is Question. The finding reveal that during interaction in English speaking class,
the English teacher tends to act as facilitator which facilitate students to practice
their English by conducting a lively talk in the class. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki tentang sistem dan struktur
interaksi kelas siswa di Pesantren tingkat Sekolah Menengah Pertama di Medan.
Transkrip rekaman video interaksi talk-in antara siswa dan guru bahasa Inggris
merupakan data penelitian yang dianalisis menggunakan pendekatan analisis
wacana berdasarkan model Analisis Percakapan (CA) Martin di dalam kerangka
Linguistik Fungsional Sistemik (SFL) Halliday. Pembentukan sistem dan struktur
dalam interaksi kelas bahasa Inggris adalah kesulitan yang harus dipecahkan.
Penelitian ini melihat jenis gerak, jenis suasana hati, dan fungsi bicara dari
berbagai klausa. Dalam penelitian ini digunakan penelitian kualitatif, dengan
instrumen dokumentasi penelitian berupa metode observasi dan analisis teks,
serta penelitian kepustakaan untuk mencari literatur. Temuan menunjukkan
bahwa siswa berperilaku sebagai pemrakarsa, sedangkan guru bahasa Inggris
bertindak sebagai pendukung, dengan dominasi tipe bergerak (k2k1); interaksi
adalah salah satu negosiasi informasi daripada barang dan jasa, sebagai lawan
bicara lebih suka deklaratif dan menggunakan imperatif hemat. Menurut temuan,
Question (Q) tampaknya sebagian besar memenuhi informasi yang diberikan.
Permintaan interrogative paling sering digunakan untuk menunjukkan bahwa
makna antarpribadi suatu struktur tidak selalu sesuai dengan leksiko-tata
bahasanya. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana diskusi kelas
berlangsung dalam suasana hati dan fungsi bicara yang alami. Ini juga
membuktikan bahwa siswa berada di ujung skala yang menuntut, mengakibatkan
kurangnya umpan balik dalam interaksi. Bentuk yang paling dominan dari bentuk
Moves adalah k2^k1, Mood adalah bentuk kalimat Tanya, dan Fungsi Bahasa
adalah Pertanyaan. Dari hasil penemuan menemukan bahwa selama interaksi
bahasa Inggris di dalam kelas, guru menjadi fasilitator yang memfasilitasi anak
anak untuk lebih aktif dalam berkomunikasi di dalam kelasTujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki tentang sistem dan struktur
interaksi kelas siswa di Pesantren tingkat Sekolah Menengah Pertama di Medan.
Transkrip rekaman video interaksi talk-in antara siswa dan guru bahasa Inggris
merupakan data penelitian yang dianalisis menggunakan pendekatan analisis
wacana berdasarkan model Analisis Percakapan (CA) Martin di dalam kerangka
Linguistik Fungsional Sistemik (SFL) Halliday. Pembentukan sistem dan struktur
dalam interaksi kelas bahasa Inggris adalah kesulitan yang harus dipecahkan.
Penelitian ini melihat jenis gerak, jenis suasana hati, dan fungsi bicara dari
berbagai klausa. Dalam penelitian ini digunakan penelitian kualitatif, dengan
instrumen dokumentasi penelitian berupa metode observasi dan analisis teks,
serta penelitian kepustakaan untuk mencari literatur. Temuan menunjukkan
bahwa siswa berperilaku sebagai pemrakarsa, sedangkan guru bahasa Inggris
bertindak sebagai pendukung, dengan dominasi tipe bergerak (k2k1); interaksi
adalah salah satu negosiasi informasi daripada barang dan jasa, sebagai lawan
bicara lebih suka deklaratif dan menggunakan imperatif hemat. Menurut temuan,
Question (Q) tampaknya sebagian besar memenuhi informasi yang diberikan.
Permintaan interrogative paling sering digunakan untuk menunjukkan bahwa
makna antarpribadi suatu struktur tidak selalu sesuai dengan leksiko-tata
bahasanya. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana diskusi kelas
berlangsung dalam suasana hati dan fungsi bicara yang alami. Ini juga
membuktikan bahwa siswa berada di ujung skala yang menuntut, mengakibatkan
kurangnya umpan balik dalam interaksi. Bentuk yang paling dominan dari bentuk
Moves adalah k2^k1, Mood adalah bentuk kalimat Tanya, dan Fungsi Bahasa
adalah Pertanyaan. Dari hasil penemuan menemukan bahwa selama interaksi
bahasa Inggris di dalam kelas, guru menjadi fasilitator yang memfasilitasi anak
anak untuk lebih aktif dalam berkomunikasi di dalam kelas. | en_US |