| dc.description.abstract | Kawat merupakan salah satu komponen penting dalam perawatan ortodonti.
Kawat ortodonti Titanium Molybdenum Alloy (TMA) dan stainless steel merupakan
kawat ortodonti yang penggunaannya cukup luas dalam perawatan ortodonti. Kawat
ortodonti berpotensi untuk mengalami perubahan karakteristik jika terpapar makanan
atau minuman bersifat asam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan daya
lenting kawat ortodonti TMA dan stainless steel yang direndam dalam saliva artifisial
dan sari apel dan melihat perbedaan daya lenting kawat ortodonti TMA dengan
stainless steel yang direndam dalam sari apel. Jenis penelitian ini berupa laboratorium
eksperimental dengan post-test only control group design dengan sampel kawat TMA
dan stainless steel (American Orthodontic) diameter 0,016 x 0,022 inci dan panjang
11,6 cm sebanyak 28 buah. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok kontrol yang direndam
dalam saliva artifisial dan 2 kelompok perlakuan yang direndam dalam sari apel yang
terdiri dari 7 buah sampel untuk setiap kelompok, kemudian sampel disimpan di dalam
inkubator (370C). Pengukuran daya lenting menggunakan alat universal testing
machine (Tensilon RTF-1350, Dynatech, Japan). Hasil analisis menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan antara daya lenting kawat ortodonti TMA dan stainless steel
yang direndam dalam saliva artifisial dan sari apel serta terdapat perbedaan yang
signifikan antara daya lenting kawat ortodonti TMA dengan stainless steel yang
direndam dalam sari apel. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang
signifikan antara daya lenting kawat ortodonti TMA dan stainless steel yang direndam
dalam saliva artifisial dan sari apel serta terdapat perbedaan yang signifikan antara daya
lenting kawat ortodonti TMA dengan stainless steel yang direndam dalam sari apel. | en_US |