dc.description.abstract | Pelabuhan Belawan merupakan salah satu infrastruktur transportasi laut yang
memiliki peranan penting di Indonesia dan telah berstatus sebagai pelabuhan utama. Pada
pelabuhan tersebut, terjadi peningkatan bongkar muat angkutan barang dari tahun 2015
(3,858,24 ton/tahun) menjadi (11,246,76 ton/tahun) pada tahun 2019. Terminal Curah Kering
merupakan salah satu terminal di Pelabuhan Belawan yang melayani proses bongkar muat
barang, tempat penyimpanan bahan, serta melayani intermodal pergerakan barang dari kapal
ke truk angkutan barang. Seiring terus tumbuhnya lalu-lintas bongkar muat, maka akan dapat
meningkatkan bangkitan pergerakan pada pelabuhan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model bangkitan pergerakan angkutan
barang dari Pelabuhan Belawan pada Terminal Curah Kering yang berlokasi di Kota Medan.
Parameter yang digunakan dalam pembuatan model bangkitan pergerakan menggunakan
metode regresi linier berganda, dimana variabel yang digunakan adalah jumlah kargo (X1),
luas wilayah (X2), panjang jalan (X3), tarif (X4), dan jumlah industri (X5) sebagai variabel
independen yang berpengaruh terhadap bangkitan pergerakan angkutan barang (Y).
Hasil penelitian ini didapat rata-rata bangkitan pergerakan angkutan barang
dihasilkan dari Pelabuhan Belawan pada Terminal Curah Kering sebesar 4723 truk/bulan
dengan distribusi jenis barang didominasi oleh tiga jenis barang curah kering yaitu bungkil
inti sawit (21,32%), pupuk (23,88%), dan bungkil kacang kedelai (23,39%). model
persamaan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah Y = 36,372 + 0,010 X1 + 2,547 X5.
Dari hasil Analisa ditemukan variabel yang dapat digunakan dalam bangkitan pergerakan
angkutan barang Pelabuhan Belawan pada Terminal Curah Kering adalah jumlah kargo (X1)
dan jumlah industri (X5). | en_US |