| dc.description.abstract | Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit swakelola dengan jangka waktu yang panjang, dan terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin atau tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Perilaku masayarakat terhadap pengelolaan DM sangat bervariasi dan menimbulkan tantangan sampai masalah tersendiri bagi setiap indidvidu. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pengalaman pasien diabetes melitus tipe 2 dalam mengontrol kadar gula darah secara mandiri di kota Medan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan pada penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosa diabetes melitus tipe 2 yang terdaftar di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dengan lama menderita mulai dari 3 tahun. Partisipan pada penelitian ini mencapai 10 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling di rumah sakit Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan mulai Maret 2021 sampai dengan September 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil wawancara direkam terlebih dahulu dan kemudian di transkrip, setelah itu dianalisis dengan menggunakan metode pendekatan Collaizzi. Hasil dari proses analisis tematik didapatkan 9 tema yang menjadi pengalaman partisipan. Yaitu : 1) Manifestasi klinis diabetes melitus, 2) Mengalami hambatan mengatur pola makan, 3) Stigma terhadap obat dan makanan, 4) Stres menyebabkan pengelolaan DM menjadi tidak efektif, 5) Tendensi penggunaan obat DM, 6) Perilaku latihan fisik/olahraga pasien DM, 7) Mendapat bimbingan layanan kesehatan, 8) Mendapat dukungan dari keluarga, 9) Mengalami penurunan fungsi seksual. Kesimpulanya adalah adanya penurunan pengelolaan diabetes sejak terdiagnosis sampai dengan jangka waktu yang lama dan stres dikaitkan menjadi salah satu penyebab penurunan pengelolaan diabetes melitus | en_US |
