Restorasi Hutan Mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara (Studi Kasus)

Abstract

Mangrove ecosystems have high economic and ecological values, which are a form of ecosystem if they are not wise in managing mangrove ecosystems, they will be vulnerable to damage. The aim of this research is provide an overview of the condition of the ecosystem and design a strategy for overcoming the restoration of mangrove ecosystems in Percut Sei Tuan Sub-district. The methodology used in this research is a population of mangrove ecosystems located at 3 stations, namely Tanjung Rejo Village, Bagan Percut Village and Pematang Lalang Village. To determine the sample plots, calculating the density of mangrove species was carried out using the purposive sampling method. The results showed that the mangrove density was 843,3 ind/ha damaged (rarely). Mangrove cover in 2020 at 32.9% of station 1, station 2 of 24.2%, and station 3 is 33.6%. Of the three stations categorized as damaged (rarely). The countermeasure strategy to restore the mangrove ecosystem is creating a team, initial research, community outreach, build a place for mangrove seedlings, nurseries with a total of 674,800 seeds, with a total number of 134,960 embroidery seeds, next build Hybrid Engineering which will be planned to be built along 4000 m, planting, embroidering, and the last maintenance.

Ekosistem mangrove memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi merupakan salah satu bentuk ekosistem yang apabila kurang bijaksana dalam pengelolaan ekosistem mangrove akan rentan terhadap kerusakan. Tujuan dari penelitian ini adalah memberi gambaran tentang kondisi ekosistem dan merancang strategi penanggulangan restorasi ekosistem mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi ekosistem mangrove yang terletak di 3 stasiun yaitu Desa Tanjung Rejo, Desa Bagan Percut dan Desa Pematang Lalang. Untuk menentukan petak contoh menghitung kerapatan jenis mangrove dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling method. Hasil penelitian yang diperoleh kerapatan mangrove sebesar 843,3 ind/ha (rusak berat). Tutupan mangrove pada tahun 2020 stasiun 1 sebesar 32,9%, stasiun 2 sebesar 24,2%, dan stasiun 3 sebesar 33,6%. Dari ke 3 stasiun termasuk kategori rusak (jarang). Stategi penanggulangan untuk merestorasi ekosistem mangrove adalah membuat tim, penelitian awal, sosialisasi masyarakat, pembuatan bedeng, pembibitan dengan jumlah bibit dengan total 674.800 bibit, dengan total jumlah bibit penyulaman 134.960 bibit sulaman, selanjutnya membangun Hybrid Engineering yang akan direncanakan akan dibangun sepanjang 4000 m, penanaman, penyulaman, dan yang terakhir pemeliharaan.