Identifikasi Penyebaran Lindi di TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan Menggunakan Metode Resistivitas 2D

Abstract

The environment we use is inextricably linked to human activities. Every time we go about our daily activities, we leave behind remnants of objects that are considered useless and will be discarded, which is referred to as garbage or waste. If left unchecked, all waste produced by humans can pollute the surrounding environment and pollute groundwater, garbage, and suspended particles, and dissolved materials contained in leachate will have a negative impact on the surrounding environment and affect human health, particularly those in the landfill area. The TPA Terjun is one of the final disposal sites landfills in the city of Medan, and the landfills are the research location to see the distribution of leachate. A test was performed to determine the distribution of leachate using the proposed geophysical method utilizing the resistivity value parameter to determine subsurface conditions, namely the geoelectric resistivity method. The 2D resistivity method can provide a more detailed subsurface picture, including resistivity value distribution in both vertical and horizontal sections. The measurement is done with three measurement lines with track lengths ranging from 150 to 200 m. The Wenner configuration of the resistivity geoelectric method is used, with a leachate resistivity value of 0.5 5 m expected to identify the leachate distribution in the measurement path. The geoelectric test results showed that the leachate distribution in Track I (First) was at a track length of 28 meters 84 meters, a depth of 13 meters 17.4 meters with a resistivity value of 2.18 m, Track II (Scond) was at a track length of 7 meters 140 meters, a depth of 8.93 meters 13.4 meters with a resistivity value of 2.95 m, and Track III (Third) was at a length of 80 meters 110 meters, a depth of The Wenner configuration of the resistivity geoelectric method is used, with a leachate resistivity value of 0.5 5 m expected to identify the leachate distribution in the measurement path. The geoelectric test results showed that the leachate distribution in Track I was at a track length of 28 meters 84 meters, a depth of 13 meters 17.4 meters with a resistivity value of 2.18 m, Track II was at a track length of 7 meters 140 meters, a depth of 8.93 meters 13.4 meters with a resistivity value of 2.95 m, and Track III was at a length of 80 meters 110 meters, a depth of 13 meters 17.4 meters with a resistivity value of 0.807 m. This distribution is also influenced by drainage, soil elevation, soil type, and the management of TPA Terjun in tackling the spread of leachate in the area.

Lingkungan yang kita gunakan sangat erat kaitannya terhadap kegiatan atau aktivitas manusia. Setiap kali melakukan kegiatan sehari-hari, kita selalu menghasilkan sisa-sisa benda yang dianggap tidak berguna lagi dan akan dibuang yang dikenal dengan sampah atau limbah. Seluruh limbah yang dihasilkan oleh manusia dapat mencemari lingkungan sekitar dan juga mencemari air tanah sampah dan partikel tersuspensi dan material terlarut yang dikandung oleh lindi jika dibiarkan begitu saja akan menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar dan kesehatan manusia yang terkena dampak terutama yang berada di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA). Tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada dikota Medan salah satunya TPA Terjun dan TPA tersebut yang menjadi lokasi penelitian untuk melihat penyebaran air lindi. Untuk mendapatkan sebaran air lindi dilakukan pengujian menggunakan metode geofisika yang diusulkan memanfaatkan parameter nilai resistivitas untuk mengetahui kondisi bawah permukaan yaitu metode geolistrik resistivitas. Metode resistivitas 2D mampu memberikan gambaran bawah permukaan lebih detail meliputi citra distribusi nilai resistivitas dalam penampang vertikal maupun horizontal Pelaksanaan pengukuran yang dilakukan menggunakan 3 lintasan pengukuran dengan panjang lintasan yaitu berkisar 150-200 m. Konfigurasi Wenner dari metode geolistrik resistivitas digunakan sehingga diharapkan dapat mengidentifikasi penyebaran lindi di lintasan pengukuran dengan nilai resistivitas air lindi sebesar 0,5 5 m. Hasil dari pengujian geolistrik didapatkan penyebaran air lindi pada Lintasan I berada pada panjang lintasan 28 meter 84 meter, kedalaman 13 meter 17,4 meter dengan nilai resistivitas 2,18 m, pada Lintasan II berada pada panjang lintasan 7 meter 140 meter, kedalaman 8,93 meter -13 meter dengan nilai resistivitas 2,95 m dan Lintasan III berada pada panjang 80 meter 110 meter, kedalaman 13 meter 17,4 meter dengan nilai resistivitas 0,807 m. Penyebaran ini juga dipengaruhi oleh drainase, elevasi tanah, jenis tanah dan manajemen pengelolaan TPA Terjun dalam menanggulangi penyebaran air lindi dikawasan tersebut.