Identifikasi Penyebaran Intrusi Air Laut menggunakan Metode Resistivitas 2D di Daerah Belawan Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Along with the increasing economy, the need for clean water is also increasing along with the development of the population which increases every year, especially in coastal areas. The higher the water demand needed by the community, the groundwater extraction is carried out. Excessive deep groundwater extraction has an impact on changing the direction of groundwater flow so that the hydrostatic pressure decreases, resulting in seawater intrusion. To identify the distribution of seawater intrusion on the Belawan coast, geophysical methods can be used to study the electrical properties of materials below the earth's surface called geoelectricity. The principle used in the geoelectrical measurement method is to inject electric current into the ground surface to obtain the resistivity value. Geoelectric measurements have several configurations, while the configuration used in this study is the Schlumberger configuration with a track length of 200 meters. In the research results obtained in the field, processing using Ms. Excel and interpreted using IP2WIN. The results of the processing using IP2WIN are then processed using Surfer to draw the correlation between Track I and Track III in 2D form. Track I indicated by seawater intrusion, namely in the seventh layer with a resistivity value of 0.198 m, is designated as seawater intrusion. Track II shows seawater intrusion, namely in the sixth layer seawater intrusion is found with a resistivity value of 0.0584 m. Track III shows the presence of seawater intrusion, namely in the eighth layer seawater is found with a resistivity value of 0.0035 m. Based on the research conducted, the distribution of seawater intrusion from Track I on Jalan Raya Belawan Pelabuhan Belawan, Bagan Deli Village, Medan Belawan District, which is close to the beach. Seawater intrusion flows to the southwest which is the location of Tracks II and Tracks III through the groundwater layer affected by the intrusion.

Meningkatnya perekonomian maka kebutuhan air bersih juga semakin meningkat karena perkembangan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya terutama di persisir pantai. Semakin tinggi kebutuhan air yang diperlukan masyarakat maka dilakukan pengambilan air tanah. Pengambilan air tanah dalam secara berlebihan berdampak pada berubahan arah aliran air tanah sehingga tekanan hidrostatis mengalami penurunan sehingga terjadi intrusi air laut. Untuk mengidentifikasi penyebaran intrusi air laut yang ada di pesisir pantai Belawan dapat menggunakan metode geofisika yang mempelajari sifat-sifat listrik material di bawah permukaan bumi yang disebut dengan geolistrik. Prinsip yang digunakan pada metode pengukuran geolistrik yaitu dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam permukaan tanah untuk mendapatkan nilai resistivitas. Pengukuran geolistrik memiliki beberapa konfigurasi, adapun konfigurasi yang digunakan pada penelitian ini adalah konfigurasi Schlumberger dengan panjang lintasan 200 meter. Pada hasil penelitian yang didapatkan dilapangan dilakukan pengolahan menggunakan Ms. Excel dan diinterpretasikan menggunakan IP2WIN. Hasil pengolahan menggunakan IP2WIN selanjutnya diolah menggunakan Surfer untuk menarik korelasi antara Lintasan I sampai Lintasan III dalam bentuk 2D. Lintasan I yang terindikasi intrusi air laut yaitu pada lapisan ketujuh dengan nilai resistivitas sebesar 0,198 m ditentukan sebagai intrusi air laut. Lintasan II yang terindikasi intrusi air laut yaitu pada lapisan keenam ditemukan intrusi air laut dengan nilai resistivitas 0,0584 m. Lintasan III yang terindikasi intrusi air laut yaitu pada lapisan kedelapan ditemukan air laut dengan nilai resistivitas 0,0035 m. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, sebaran intrusi air laut dari Lintasan I di Jalan Raya Pelabuhan Belawan, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan yang berada dekat dengan pinggir pantai. Intrusi air laut mengalir ke arah barat daya yang merupakan letak dari Lintasan II dan Lintasan III melalui lapisan air tanah yang terkena intrusi.