Keanekaragaman Fitoplankton sebagai Indikator Kualitas Air di Bagian Tengah dan Hilir Sungai Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai
View/ Open
Date
2022Author
Pulungan, Maulida Aprilia
Advisor(s)
Leidonald, Rusdi
Metadata
Show full item recordAbstract
Bedagai River is one of the rivers in Serdang Bedagai Regency. The Bedagai river basin is an area where there are many influences from human activities, especially household activities, industrial activities and sea transportation. This increase in activity causes changes to the water quality of the Bedagai River. Changes to water quality can be detected by using bioindicators. Biological parameters used to evaluate water quality and fertility level of a waters are using phytoplankton. This study aims to determine the status of water quality in the middle and lower reaches of the Bedagai River by using phytoplankton as bioindicators. This research was conducted from October to November 2021 in the Bedagai River, Serdang Bedagai District, Serdang Bedagai Regency. Measurement of biological parameters using phytoplankton was analyzed using the saprobic index, measurements of physical and chemical parameters of waters were analyzed using the Pollution Index and CCME methods based on water quality standards according to Government Regulation No. 22 of 2021, while the relationship between water quality and phytoplankton diversity was analyzed using Principal Component Analysis software ( PCA). The results of this study conclude that the phytoplankton diversity index in the middle and lower reaches of the Bedagai river is classified as moderate with the highest diversity index value being at station II with a value of 2.75 and the lowest diversity index value being at station I with a value of 2.17. The status of water quality in the middle and lower reaches of the Bedagai river for class II quality standards based on the saprobic coefficient is classified as -meso/polysaprobic waters or classified as quite heavily polluted with organic matter polluting it. Based on the Pollution Index method, stations I, II and III are classified as lightly polluted. Meanwhile, based on the CCME method, stations I, II and III have very poor water quality. Sungai Bedagai merupakan salah satu sungai yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai. Badan aliran sungai Bedagai merupakan daerah yang terdapat banyak pengaruh dari aktifitas manusia terutama aktivitas rumah tangga, kegiatan industri dan transportasi laut. Peningkatan aktivitas tersebut menyebabkan perubahan terhadap kualitas air sungai Bedagai. Perubahan terhadap kualitas perairan dapat diketahui dengan menggunakan bioindikator. Parameter biologi yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas air dan tingkat kesuburan suatu perairan yaitu menggunakan fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kualitas air di bagian tengah dan hilir sungai Bedagai dengan menggunakan fitoplankton sebagai bioindikator. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2021 di Sungai Bedagai Kecamatan Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai. Pengukuran parameter biologi menggunakan fitoplankton dianalisis menggunakan indeks saprobik, pengukuran parameter fisika kimia perairan dianalisis dengan metode Indeks Pencemaran dan CCME berdasarkan baku mutu kualitas air menurut Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021, sedangkan hubungan kualitas air dengan keanekaragaman fitoplankton dianalisis dengan menggunakan software Principal Component Analysis (PCA). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Indeks keanekaragaman fitoplankton dibagian tengah dan hilir sungai Bedagai tergolong dalam kategori sedang dengan nilai indeks keanekaragaman tertinggi yaitu berada pada stasiun II dengan nilai 2,75 dan nilai indeks keanekaragaman terendah yaitu berada pada stasiun I dengan nilai 2,17. Status kualitas air di bagian tengah dan hilir sungai Bedagai untuk baku mutu kelas II berdasarkan koefisien saprobik tergolong dalam perairan α-meso/polysaprobik atau tergolong kategori tercemar cukup berat dengan bahan pencemar adalah bahan organik. Berdasarkan metode Indeks Pencemaran stasiun I, II dan III tergolong tercemar ringan. Sedangkan berdasarkan metode CCME stasiun I, II dan III memiliki kualitas air sangat buruk.
Collections
- Undergraduate Theses [747]