Dialek Geografi Bahasa Angkola di Kota Padangsidimpuan
View/ Open
Date
2022Author
Lubis, Fitri Angreni
Advisor(s)
Widayati, Dwi
Gustianingsih
Metadata
Show full item recordAbstract
This research investigates the dialect or language variation of Angkola language based on its regional differences from Padangsidimpuan as the research site. The research focuses on the analysis of phonological and lexical variation due to different locations of language users geographically. The research objectives are to describe the phonological and lexical variation of Angkola language, to map the distribution and isogloss on the lexical elements; and to classify the dialects based on dialectometry method. This is a qualitative field research. There are twenty one (21) informants selected from seven (7) observation sites who participate in this research. The research instrumens used to obtain data are observation and interview while data analysis methods used in this research are matching and distribution. The results show that Angkola language has 23 speech sounds (phones), namely [a], [i], [u], [o], [e], [p], [b], [t], [d], [c], [j], [k], [g], [h], [s], [m], [n], [ñ], [ŋ], [l], [r], [w], and [y]. Based on the form description of lexical variations from 200 vocabularies used. Padangsidimpuan has two types of sub-dialect with their own characteristics, namely observation sites 4 and 5 which are the sub-dialect of Angkola jae located near the border of Mandailing Natal Regency, while observation sites 1, 2, 3, 6, and 7 are the sub-dialects of Angkola julu located near the border of Tapanuli Selatan regency. The differences in language level identified are sub-dialect differences in the percentages of 30.5%, 31.5% and 33%, between the observation point of 3-5, 4-6, and 5-6 respectifely; speech differences in the percentages of 23% and 22.5%, between the observation point of 2-3, and 6-7 respectively; and there are no difference found in the percentage of 18%, 19.5%, 19%, 17.5%, 18.5%, and 16.5%, between the observation point of 1-2, 1-6, 1-7, 2-7, 3-4, 3-5, 4-6, and 4-7 respectively. Penelitian ini mengkaji dialek atau variasi bahasa Angkola berdasarkan perbedaan wilayah dengan fokus daerah penelitiannya adalah di Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini memfokuskan kajian pada variasi fonologi dan leksikal yang disebabkan oleh pemakai bahasa yang letaknya berbeda secara geografis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan variasi fonologis, dan leksikal Bahasa Angkola; memetakan persebaran dan garis isoglos pada unsur leksikal tersebut; serta mengelompokkan dialek berdasarkan metode dialektometri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Terdapat dua puluh satu (21) informan dari tujuh (7) daerah pengamatan dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menggali data adalah berupa observasi dan wawancara. Ada dua metode yang digunakan dalam penyediaan data, yaitu metode cakap dan metode simak. Analisis data dalam penelitian bahasa menggunakan metode padan dan metode agih. Dari hasil temuan diperoleh bahwa Bahasa Angkola memiliki 23 bunyi bahasa [a], [i], [u], [o], [e], [p], [b], [t], [d], [c], [j], [k], [g], [h], [s], [m], [n], [ñ], [ŋ], [l], [r], [w], dan [y]. Berdasarkan pendeskripsian wujud variasi leksikal bahasa Angkola pada ke tujuh daerah pengamatan ditemukan 63 variasi leksikon dari 200 kosakata yang digunakan. Kota Padangsidimpuan memiliki dua subdialek dengan ciri tersendiri, antara lain daerah pengamatan 4 dan 5 merupakan subdialek Angkola Jae yang daerahnya dekat dengan perbatasan Kabupaten Mandailingnatal, sedangkan daerah pengamatan 1, 2, 3, 6, dan 7 merupakan subdialek Angkola Julu yang daerahnya berdekatan dengan perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan. Perbedaan tingkat bahasa yang muncul, antara lain perbedaan subdialek pada persentase 30,5%, 31,5% dan 33 %, antara titik pengamatan 3-5, 4-6, dan 5-6; perbedaan wicara pada persentase 23% dan 22,5 %, antara titik pengamatan 2-3, dan 6-7; tidak terdapat perbedaan pada persentase 18%, 19,5%, 19%, 17,5%, 18,5%, dan 16,5%, antara titik pengamatan 1-2, 1-6, 1-7, 2-7, 3-4, 3-5, 4-6, dan 4-7.