Hubungan Kadar Reticulocyte Hemoglobin Equivalent (Ret He) Sebagai Indikator Anemia Defisiensi Besi Pada Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisis Reguler
View/ Open
Date
2022Author
Hsb, Husni Gunawan
Advisor(s)
Nasution, Syafrizal
Tarigan, Radar Radius
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: Anemia appears in the early stages of CKD and its prevalence
increases as kidney function declines. Ret-HE can be used to diagnose irondeficiency
anemia. Indonesia does not yet have appropriate research data on RETHe
levels in CKD patients undergoing hemodialysis as a parameter to assess iron.
Therefore, this study aims to examine the ability of RET-He as an alternative
parameter to assess iron deficiency in hemodialysis patients.
Method: This research is a correlation analytic study with a cross-sectional design,
carried out in February-May 2021 at the Hemodialysis Installation of H. Adam
Malik Hospital. Blood sample collection and examination are carried out at the
Clinical Pathology Laboratory. Primary and secondary data were collected from
interviews, questionnaires, or patient medical records. The data will be analyzed by
Pearson correlation test using SPSS software.
Results: A total of 41 samples consisted of 31 anemic patients and 10 anemic
patients with normal RET-HE levels. Demographic characteristics based on age
group with an average of 47±13.28 years. The correlation of Ret-HE and TSAT
levels in CKD patients undergoing hemodialysis shows a significance value of
0.000, so it can be concluded that there is a correlation between RET-HE and TSAT
levels with a significance value of <0.05. According to the Pearson correlation
number of 0.618 which is in the range of 0.61 to 0.80 Pendahuluan: Anemia muncul pada tahap awal PGK dan prevalensinya meningkat
seiring dengan penurunan fungsi ginjal. Ret-HE dapat digunakan untuk
mendiagnosis anemia defisiensi besi. Indonesia belum memiliki kesesuaian data
penelitian kadar RET-He pada pasien PGK yang menajalani hemodialisis sebagai
parameter untuk menilai zat besi. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk
melihat kemampuan RET-He sebagai parameter alternatif untuk menilai defisiensi
besi pada pasien hemodialisis.
Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik korelasi dengan rancangan potong
lintang, dilaksanakan bulan Februari-Mei 2021 di Instalasi Hemodialisis RSUP H.
Adam Malik. Pengambilan dan pemeriksaan sampel darah dilaksanakan di
Laboratorium Patologi Klinik. Pengumpulan data secara primer dan sekunder dari
hasil wawancara, kuesioner, ataupun rekam medis pasien. Data akan dianalisis
dengan uji korelasi pearson menggunakan software SPSS.
Hasil: Sebanyak 41 sampel terdiri dari 31 pasien anemia dan 10 pasien anemia
dengan kadar RET-HE normal. Karakteristik demografi berdasarkan kelompok
umur dengan rata-rata 47±13,28 tahun. Korelasi kadar Ret-HE dan TSAT pada
pasien PGK yang menjalan hemodialisis menunjukkan nilai signifikansi 0.000
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara kadar RET-HE dan TSAT
dengan nilai signifikansi < 0.05. Menurut angka pearson correlation 0.618 yang
terdapat dalam range 0.61 s/d 0.80.
Collections
- Master Theses [396]